JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Komite II DPD RI, kembali menyerukan agar masyarakat khususnya yang tinggal di DKI Jakarta, untuk taat aturan guna mencegah meluasnya penularan virus corona.
Demikian diungkapkan Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai saat berbagi takjil dan makanan berbuka puasa di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (25/4/2020).
"Saya melihat, jumlah warga Jakarta yang melakukan aktivitas di luar rumah semakin hari semakin tinggi. Itu artinya pemberlakuan PSBB di Jakarta tidak efektif," ujarnya.
Awalnya kata Yorrys, Masyarakat terlihat taat dan berdiam diri di rumah. "Ini memang dilema, saya juga merasakan bosan dan stres ketika harus di rumah saja. Tapi ini harus dilakukan, kenapa? Karena wabah ini bukan cuma di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Mau tidak mau jika kita ingin wabah virus ini selesai, ya harus taat aturan," tegasnya.
Sejatinya kata Dia, kebijakan Pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memilih untuk tidak melakukan karantina wilayah (lockdown) sejak 30 Maret 2020 itu perlu dikaji kembali.
Pasalnya kata Dia, angka pasien yang positif terinfeksi virus Corona terus bertambah mencapai 6.760 pasien (20 April 2020).
"Kebijakan PSBB seharusnya tetap diikuti dengan kampanye social distancing maupun physical distancing sehingga masyarakat tetap memiliki kesadaran untuk saling menjaga jarak walaupun sedang berada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya," tegas Ketua Yorrys Raweyai yang didampingi Wakil Ketua Komite II Hasan Basri saat pembagian takjil itu.
Senator asal Papua itu menjelaskan penegak hukum juga harus mengantisipasi meningkatnya angka kejahatan. Berdasarkan hasil evaluasi dari Polri menunjukkan peningkatan angka kejahatan sebesar 11,80 persen selama PSBB diterapkan di beberapa daerah.
"Jenis kejahatan yang terjadi didominasi tindakan pencurian dengan pemberatan (curat) dengan sasaran minimarket," terangnya.
Selain itu, Yorrys juga mengimbau masyarakat agar mentaati aturan larangan mudik lebaran. "Langkah pemerintah melarang mudik ini juga bagian dari memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Jadi sebaikanya, tunggu wabah ini selesai baru pulang ke kampung halaman," tegasnya.
Terkait dengan pembagian takjil dan menu buka puasa, menurutnya adalah bagian komitmen dari Komite II DPD yang sudah disepakati bersama untuk meringankan beban masyarakat khususnya bagi masyarakat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Ini murni bentuk kepedulian kita, saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota Komite II DPP, Pimpinan Komite dan Ketua DPD RI, yang mensuport kegiatan ini," sebutnya.
"Bantuan ini sudah dua kali kita bagikan, yang pertama minggu lalu kita membagikan sembako, dan nantinya secara terus menerus kita akan bagikan takjil dan menu buka puasa di beberapa titik di Jakarta," timpalnya.
Sama dengan Yorrys Raweyai, Wakil Ketua Komite II Hasan Basri juga menjelaskan, bahwa bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat disaat inadah puasa dalam masa-masa sulit Pandemi Corona.
"Kita berharap, wabah ini cepat selesai, dan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa, mudah-mudahan bantuan yang kami berikan bisa membantu agar ibadah puasanya juga bisa khusuk tanpa dihantui ketakutan tidak bisa makan," pungkasnya.
Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Erizal