RAMAH TAMAH WAKO BATAM DENGAN FORUM PEMRED RPG

Batam Harus Jadi Pusat Alih Kapal

Nasional | Selasa, 24 November 2015 - 00:08 WIB

Batam Harus Jadi Pusat Alih Kapal
Para peserta pertemuan ForumPemred Riau Pos Group foto bersama Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Chairman Riau Pos Group H Rida K Liamsi dan CEO Riau Pos GroupMakmur Kasim, Senin (23/11) malam di Golden Prawn, Batam. (Foto: DALIL HARAHAP/BATAM POS)

BATAM (RIAUPOS.CO) - Sedari awal, Batam didesain sebagai pusat industri, perdagangan, pariwisata, dan alih muatan kapal (transhipment). Namun sayang, dari empat hal itu, hanya fungsi transhipment yang masih terseok-seok.

"Transhipment ini satu-satunya tujuan pengembangan Batam yang belum bisa dikatakan berhasil," ujar Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, di acara makan malam dengan para pemimpin redaksi Riau Pos Grup di Golden Prawn, Senin (23/11) malam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dahlan mengatakan, belum terwujudnya Batam sebagai transhipment karena berbagai kendala. Mulai dari regulasi hingga infrastruktur pendukung.

Dahlan berharap, melalui media, khususnya Riau Pos Grup yang memiliki 23 surat kabar, delapan media online, delapan televisi, dan satu radio, bisa membantu Pemerintah Kota Batam menyuarakan ke pemerintah pusat, agar harapan Batam menjadi pusat transhipment bisa segera diwujudkan.

"Bagaimanapun caranya, harus kita dorong bersama agar Batam benar-benar bisa mengambil peran sebagai pusat transhipment perdagangan dunia," ujar Dahlan.  

Sementara itu, dari sisi industri, saat ini Batam telah menjelma menjadi kawasan industri yang pesat. Bahkan, meski saat ini situasi perekonomian global masih belum menentu, industri di Batam masih tetap tumbuh, meski sedikit melambat.

Industri yang tumbuh pesat mulai dari oil and gas untuk tambang lepas pantai, industri elektronik, garmen, shipyard, hingga industri dirgantara. Investor asing maupun dalam negeri tertarik menanamkan modalnya di Batam.

"Saat ini Lion sudah memiliki tempat perawatan pesawat di Hang Nadim Batam," ujarnya.

Di sektor perdagangan, Batam tumbuh menjadi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas atau dikenal free trade zone (FTZ). Berbagai jenis barang kebutuhan, baik konsumtif maupun untuk produksi industri dan perdagangan bebas masuk tanpa pajak.

Sementara dari sektor Pariwisata, Dahlan mengatakan, Batam menjadi salah satu tujuan utama wisatawan asing setelah Bali dan DKI Jakarta. Bahkan, tahun 2014 silam, Batam mencatat kunjungan wisatawan asing menembus angka 1,2 juta wisatawan.

"Tahun ini hingga akhir tahun kita targetkan 1,5 juta wisatawan. Kalau wisatawan dalam negeri bisa mencapai 5 juta orang," sebut Dahlan.

Chairman Riau Pos Grup, Rida K Liamsi langsung merespon keinginan Wali Kota Batam mewujudkan mimpi Batam sebagai pusat transhipment. Ia juga sepakat jika media harus memiliki peran mendorong terwujudnya cita-cita itu.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook