RAMAH TAMAH WAKO BATAM DENGAN FORUM PEMRED RPG

Batam Harus Jadi Pusat Alih Kapal

Nasional | Selasa, 24 November 2015 - 00:08 WIB

Batam Harus Jadi Pusat Alih Kapal
Para peserta pertemuan ForumPemred Riau Pos Group foto bersama Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Chairman Riau Pos Group H Rida K Liamsi dan CEO Riau Pos GroupMakmur Kasim, Senin (23/11) malam di Golden Prawn, Batam. (Foto: DALIL HARAHAP/BATAM POS)

"Saya selalu mengatakan ke teman-teman para pempred, bahkan setiap media harus mampu menyajikan berita yang memberikan harapan, optimisme, karena dengan optimisme itu kita bisa maju," ujarnya.

Rida juga mengungkapkan, dari hasil diskusinya dengan beberapa pengusaha, sektor transhipment Batam memang masih jauh dari Singapura dan Malaysia. Dari 55 juta TEUs usaha alih kapal di Selat Malaka, lebih dari 45 juta TEUs dikuasai Singapura, dan 7 juta Malaysia. Sementara Batam baru 400 ribu TEUs dari target 4 juta TEUs.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi ini, kata Rida, memprihatinkan karena rencana menjadikan Batam sebagai transhipment sudah ada sejak BJ Habibie mengembangkan Batam. "Harus dicari akar masalahnya dan kami mendorong usaha menjadikan Batam sebagai pusat transhipment," ujarnya.

Salah satu jalan untuk merebut pasar alih muatan kapal di Selat Malaka adalah membangun pelabuhan alih muatan kapal yang berstandar internasional. Saat era Menteri BUMN Dahlan Iskan, sempat muncul rencana membangun pelabuhan peti kemas berkapasitas besar di Tanjungsauh, Nongsa. Namun hingga saat ini masih terkendala status lahan.

Pelabuhan Tanjungsauh direncanakan memiliki terminal kargo seluas 1.000 hektare yang disambung dengan jalur darat atau jembatan sepanjang 7 kilometer dari Terminal Kabil.

Sementara itu, suasana makan malam Wali Kota Batam dengan para pemimpin redaksi Riau Pos Grup berlangsung hangat. Dahlan menyempatkan membagikan buku karyanya yang berjudul Sejarah Melayu kepada 23 pemred media cetak, delapan media online, dan tiga dari delapan media televisi, serta satu radio.

"Buku sejarah Melayu ini bisa dikatakan yang paling lengkap, selama ini ada buku tentang sejarah Melayu, namun terserak-serak, buku ini bisa menjadi referensi," ujar Dahlan. Buku tersebut sebenarnya Disertasi Dahlan saat meraih gelar Doktor di Malaysia yang kemudian dibukukan.

Buku ini juga meraih Anugerah Sagang beberapa waktu lalu di Pekanbaru. "Sebuah buku yang bisa menjadi referensi sejarah Melayu," ujar Rida.

Chairman Riau Pos Grup Rida K Liamsi menyempatkan menyumbangkan suara emasnya lewat dua lagu, "Fatwa Pujangga" dan "Diambang Sore.". Diikuti oleh beberapa pemimin redaksi di Riau Pos Grup dan SKPD Pemko Batam.

Hadir juga dalam acara itu, CEO Riau Pos Grup Makmur, Ketua Forum Pemred Riau Pos Grup Nazir Fahmi, Dirut Batam Pos Marganas Nainggolan, Direktur Tanjungpinang Pos Usep RS, General Manager Batam Pos Candra Ibrahim, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemko Batam. (nur/rpg/zar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook