JAKARTA(RP) - Korban asap di Sumatera dan Kalimantan harus siap-siap hidup di atas kapal perang bila kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tak kunjung tuntas dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, pemerintah telah menyiapkan rencana cadangan berupa evakuasi ke dalam kapal terutama kaum ibu, anak-anak dan lansia.
Ini disampaikan langsung Menko Polhukam Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Jumat (23/10/2015). ’’Kami sudah persiapkan kapal perang maupun Pelni, untuk kalau diperlukan akan dijadikan tempat pengungsian di daerah-daerah tertentu, di Sumatera dan Kalimantan,’’ujar Luhut.
Sejauh ini, pemerintah telah menyiapkan enam unit kapal milik TNI. Penjelasan ini sekaligus menampik sejumlah isu yang menyebut kapal-kapal tersebut disiapkan untuk penyelesaian masalah Laut Cina Selatan. ’’Kami siapkan ada enam kapal TNI, tiga atau dua nanti disiapkan di Kalimantan tergantung Panglima TNI instruksinya dan nanti di pantai dekat Sumatera,’’ imbuh Luhut.
Sejauh ini, belum dijelaskan detail pelaksanaan rencana ini. Termasuk, apakah Riau juga akan mendapat jatah kapal untuk evakuasi atau tidak. Yang jelas, besok, Menkopolhukam akan ke Kalimantan untuk mempersiapkan evakuasi bagi masyarakat korban kabut asap. Bahkan strategi yang disiapkan mirip operasi militer. Dia juga menyampaikan, berbagai alternatif evakuasi dilakukan pemerintah. Terutama jika upaya pemasangan AC atau pembersih udara di rumah-rumah tidak berjalan maksimal.
Pekan depan, enam kapal perang disiapkan untuk pengungsian masyarakat. Evakuasi tidak dilakukan secara massal. Kaum ibu dan anak-anak yang diprioritaskan ke kapal tersebut. ’’Mungkin AC susah karena listrik. Kalau itu tidak bisa lagi pindah ke kota, misal dari Kalimantan ke Banjarmasin kami pindahkan ke situ. Kalau sampai tidak bisa kami sudah siapkan kapal untuk tampung mereka. Saya melakukan itu dengan dasar-dasar operasi militer untuk kemanusiaan,’’ imbuhnya.
Sejauh ini tim lapangan terus melakukan pemadaman di daerah-daerah yang ditemukan titik api. Ada sembilan pesawat untuk penanganan karhutla. Salah satunya dari bantuan Rusia, jenis pesawat yang digunakan adalah BE-200, air tractor dan pelikan. Pemerintah juga menunggu bantuan dari Kanada.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebutkan, Presiden telah memutuskan untuk peningkatan pengendalian karlahut di bawah koordinasi Menkopolhukam, sehingga Presiden Jokowi melarang mantan Kepala Staf Kepresidenan itu turut serta dalam kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat.
Besok, Luhut ditugaskan ke Kalimantan untuk menyelesaikan operasi kemanusiaan untuk penanganan kabut asap. Dia akan didampingi Menkes Nila Moeloek, Mensos Khofifah Indar Parawansa, dan Mendikbud Anies Baswedan. Menurut Pramono, ada 21 jajaran yang akan dikoordinasikan Luhut untuk penyelesaian masalah asap.