SUDAH DISIAGAKAN

Korban Asap Diungsikan ke Kapal Perang

Nasional | Sabtu, 24 Oktober 2015 - 01:12 WIB

Korban Asap Diungsikan ke Kapal Perang
Kapal Rumah Sakit KRI DR Soeharso-990 menjadi salah satu yang disiapkan untuk mengevakuasi korban kabut asap. (INTERNET).

’’Mereka bertanggung jawab secara langsung pada presiden dan ini diharapkan akan lebih memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan. Selain itu presiden telah meminta pada Menko PMK untuk mempersiapkan hal yang berkaitan dengan bidangnya,’’ tandas Pramono.

Terpisah, TNI Angkatan Laut telah menyiapkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yakni Kapal Rumah Sakit KRI DR Soeharso-990 dan KRI Banda Aceh-593. Kedua KRI ini akan dijadikan tempat evakuasi bagi korban asap terutama anak-anak dan balita di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini masih terjadi bencana korban asap.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zainudin, di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, kemarin. ’’Kami akan menyediakan kapal ini sebagai tempat tinggal sementara, khususnya anak-anak dan balita. Setidaknya sampai kondisi udara membaik,’’ katanya.

  

Evakuasi dengan kapal perang itu dilakukan apabila indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah terdampak kabut asap sudah mengkhawatirkan sehingga upaya lain tak dapat ditempuh.

  

Ia menjelaskan keputusan pengerahan kapal perang jenis LPD ini merupakan kebijakan Pemerintah yang telah disampaikan oleh Menkopolhukam. ’’Pemerintah akan fokus terhadap evakuasi warga, terutama para anak dan balita. Kemungkinan, untuk sementara waktu, para anak dan balita akan ditempatkan di kapal perang selama beberapa hari agar terhindar dari kabut asap yang semakin pekat,’’ kata Kadispenal.

  

Sebagai tempat evakuasi, KRI Banda Aceh-593 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta akan ditempatkan di Palembang dan KRI DR Suharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Satban Koarmatim) akan ditempatkan di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

  

’’Fokus utama penanganan kemanusian adalah evakuasi terhadap anak-anak kecil dan balita yang berada di daerah-daerah terdampak kabut asap. Teknis evakuasi akan dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan,’’papar Laksma TNI M Zainudin.

  

Selain kapal perang, TNI AL juga telah mengerahkan pasukan Korps Marinir untuk melakukan pemadaman titik-titik api di hutan yang terbakar. Mereka bahu-membahu bersama TNI AD, TNI AU, Basarnas, BNPB, serta masyarakat untuk memadamkan api.

  

Dilansir dari wikipedia berbahasa Indonesia, KRI DR Soeharso berbobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh. Kapal sepanjang 122 meter, lebar 22 m, dan draft 6,7 m ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua buah helikopter sekelas Super puma sekaligus.

  

Kapal ini juga dilengkapi sebuah hanggar untuk menampung helikopter satu lagi dan juga melakukan perawatan terhadap helikopter. Sebagai kapal rumah sakit, telah disediakan 1 ruang UGD, 3 ruang bedah, 6 ruang poliklinik, 14 ruang klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.

  

Kapal ini memiliki 75 anak buah kapal (ABK), 65 staf medis dan mampu menampung 40 pasien rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, KRI DR Soeharso juga dapat menampung 400 pasukan dan 3.000 penumpang.

  

Dalam fungsinya sebagai kapal angkut, kapal ini mampu mengangkut 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton, 3 helikopter tipe Super Puma, 2 Landing Craft Unit (LCU) tipe 23 M dan 1 hovercraft.  Tenaga penggeraknya adalah mesin diesel.(fat)

Laporan: JPNN

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook