JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hari ini menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ali akan dimintai keterangan terkait bocornya 279 juta data warga Indonesia.
“(Dirut BPJS Kesehatan) Rencana hari ini diklarifikasi,” kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5).
Namun, belum diketahui pasti waktu pemeriksaan kepada Ali. “Sabtu, Dir Siber sudah rapat koordinasi dengan Pihak BPJS Kesehatan. Silakan koordinasi dengan Dir Siber,” jelas Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.
Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menganalisa sampel data pribadi yang beredar sejak 20 Mei. Investigasi itu menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums.
Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller). Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, Jumat (21/5), data sampel yang ditemukan tidak berjumlah satu juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data
“Kominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,” ujar Dedy melalui keterangan resminya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman