Mahasiswa mulai beraksi saat Ngabalin menyampaikan materi soal keberhasilan Presiden Joko Widodo disertai penayangan video. Sejumlah mahasiswa tiba-tiba berdiri dan berteriak mentampaikan protes.
Aksi ini dilakukan Aliansi Mahasiswa UIN Sumatera Utara yang menolak kehadiran Ngabalin. Para mahasiswa memang sudah merencanakan pengusiran ini. Sejak pukul 10.00 WIB, mahasiswa sudah berkumpul.
“Massa penolakan beliau dari berbagai jurusan dan fakultas," ucap Koordinator Aksi, Bobby Harahap, Kamis (21/3).
Aksi itu mereka lakukan, karena kehadiran Ali Mochtar Ngabalin yang juga masuk sebagai tim pemenangan Capres 01. Sehingga mereka tidak ingin kampus dijadikan tempat ajang politik.
"Jadi saya sampaikan, siapa pun dari tim kampanye manapun tidak boleh datang ke kampus. Karena kampus adalah tempat mahasiswa untuk belajar. Kampus tidak boleh dijadikan lahan politik praktis dan lahan-lahan kepentingan pribadi. Tim Sukses akan kami usir," tutur Bobby.
Dalam dialog itu, mahasiswa menilai sarat politis. Meskipun dialog sudah dikemas dalam dialog wawasan kebangsaan. "Sehingga suasana di dalam itu jadi ricuh. Jadi kita tadi melaksanakan aksi pada saat Ngabalin sedang berorasi yang menyampaikan materinya," ucap Bobby.
Karena tidak kondusif, Ngabalin terpaksa dievakuasi dari kampus. Sempat juga dia ingin memberikan klarifikasi, tetapi mahasiswa menolaknya. “Pergi kau dari kampus kami,” teriak massa.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UINSU, Prof.Amroeni mengatakan dialog umum itu tidak ada unsur politisasi kampus. Tetapi murni memberikan wawasan kebangsaan bagi mahasiswa UINSU.