PEMBANGUNAN KERETA API CEPAT DIMULAI

Naik Kereta Api Jakarta-Bandung Hanya 35 Menit

Nasional | Jumat, 22 Januari 2016 - 02:36 WIB

Naik Kereta Api Jakarta-Bandung Hanya 35 Menit
Presiden Joko Widodo saat berada kegiatan ground breaking di lokasi proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung, Kamis (21/1/2016). (KHAIRIZAL MARIS/RADAR BANDUNG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Permasalahan transportasi antara Jakarta dan Bandung yang kompleks terutama dari segi waktu tempuh akan segera teratasi. Jika sebelumnya dalam kondisi jalur lancar, waktu tempuh kedua kota itu paling cepat tiga jam, tidak lama lagi akan ditempuh cukup memakan waktu lebih kurang 35 menit.

Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung resmi dimulai, Kamis (21/1). Presiden Joko Widodo mengingatkan proyek non-APBN yang diharapkan bisa tuntas pada akhir 2018 itu, nantinya tidak boleh berdiri sendiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ketika sudah selesai, proyek kereta cepat yang dibangun di jalur sepanjang 142 kilometer tersebut, harus sudah terintegrasi dengan dua proyek trasportasi massal lainnya. Yaitu, proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta yang kini sudah mulai berjalan maupun light rail transit (LRT) di Bandung.

”Saat kereta cepat ini (selesai), LRT di Bandung juga selesai, bahkan yang diminta bukan hanya Bandung tapi Bandung Raya,” tegas Presiden Joko Widodo, saat melakukan groundbreaking, di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (21/1).

Data yang diperoleh menyebutkan, kereta yang bisa melaju sangat kencang hingga 350 km/jam itu mampu mengangkut 583 orang penumpang sekali jalan. Ditargetkan mampu melayani 60.000 orang per hari dengan perkiraan harga tiket sebesar Rp225.000 per orang.

Presiden mengatakan, sekitar seminggu sebelumnya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sempat menyampaikan pada pemerintah pusat, tentang kemungkinan bisa selesai proyek LRT bersamaan dengan proyek kereta cepat. ”Saya putuskan langsung, selesai kereta cepat, LRT pun selesai,” kata presiden.

Dia menegaskan, di era seperti saat ini, kecepatan membangun sebuah proyek infrastruktur merupakan kunci sukses dalam persaingan global. Negara yang memiliki kecepatan dan sekaligus efisiensi dalam membangun lah yang akan tampil menjadi pemenang.  

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut dibangun dengan dana investasi hasil konsorsium BUMN Indonesia dan Cina. Dengan kata lain, proyek tidak melibatkan penggunaan dana APBN. Nilai total biayanya sekitar 5,5 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp74,2 triliun.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook