Terkait hal tersebut, Jokowi menegaskan, bahwa APBN memang akan lebih difokuskan untuk membangun infrastruktur di luar Jawa. Mulai pembangunan jalan tol di Sumatera, hingga jalur kereta api di Sulawesi dan Papua. ”Saya tidak mau pakai APBN dan jaminan pemerintah, karena APBN kami titik beratkan pembangunan di luar Jawa,” ucap Presiden.
Konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut yakni PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Keempat perusahaan tersebut beberapa waktu lalu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Konsorisum itu lah yang selanjutnya berkolaborasi dengan konsorsium Cina dengan mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan diperkirakan akan bisa menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Sebanyak 39 ribu pada saat kontruksi kereta cepat, 20 ribu saat kontruksi transited oriented development (TOD), dan 28 ribu pada saat operasional TOD.(dyn/mia)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga