JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Arah politik Partai Gerindra akhirnya jelas. Setelah menjadi oposisi selama 5 tahun, mereka akhirnya memutuskan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk periode kedua 2019-2024.
Kepastian ini didapat setelah Prabowo bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menemui Jokowi di Istana Negara Jakarta, Minggu (21/10). Dia memutuskan menerima pinangan Jokowi untuk mengisi kursi di Kabinet Kerja Jilid II.
“Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau (Jokowi) dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta siap membantu. Kali ini resmi diminta dan kami siap membantu,” ucap Prabowo.
Meski begitu, Prabowo belum membeberkan secara rinci kementerian apa saja yang akan dipimpin oleh kader partai Gerindra. Namun, Prabowo memberikan sinyal Jokowi membutuhkan tenaganya di sektor keamanan. Walau tidak menyebut secara pasti posisi yang bakal diembannya, ada dua kementerian yang bisa diemban Prabowo jika menyangkut soal keamanan, yakni Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementrian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
“Saya diminta membantu beliau (Jokowi) di bidang pertahanan dan tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja serius untuk mencapai sasaran yang ditentukan,” kata dia.
Menurut Prabowo, dari Gerindra hanya dia dan Edhy yang dipanggil oleh Jokowi. Meski begitu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk mengumumkannya secara resmi.
“Pada saatnya pak presiden yang akan umumkan. Ada sedikit konfirmasi, tempatnya di mana. Intinya beliau yang akan umumkan sendiri hari Rabu,” pungkas mantan Danjen Koppasus itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal