JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Partai Gerindra dipastikan akan menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024 setelah Prabowo Subianto bertemu bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10). Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa Jokowi memberikan jatah kursi menteri kepada Gerindra.
Menanggapi itu, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kritiyanto menyambut baik bergabungnya Gerindra. Dia pun meyakini sembilan partai pengusung Jokowi-Ma’ruf bisa menerima keputusan itu dengan terbuka.
“Kalau kita lihat dari pernyataan para ketua umum partai Koalisi Indonesa Kerja, mereka menghormati hak prerogratif dari presiden, dan juga memahami pertimbangan yang diambil oleh presiden,” ujar Hasto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/10).
Sementara itu terkait pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menyatakan siap menjadi oposisi apabila Gerindra bergabung dengan pemerintahan, Hasto mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Dia pun percaya Surya bisa menerima keberadaan Gerindra di pemerintahan.
“Kalau kita lihat dari komitmen yang disampaikan oleh bapak Surya Paloh ketika bertemu dengan para ketua umum partai semua menghormati hak prerogratif dari presiden tersebut. Karena inilah konstitusi kita,” tegas Hasto.
PDIP menilai keputusan Jokowi mengajak Gerindra masuk kabinet diyakini atas pertimbangan matang. Adanya Gerindra diharapkan menambah semangat gotong royong membangun bangsa.
Untuk diketahui, dalam pertemuannya dengan Jokowi, Prabowo menuturkan bahwa ia diminta tolong Jokowi untuk membantunya di bidang keamanan. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kemungkinan Prabowo nantinya bisa mendapat posisi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal