Waspada, Udara Pekanbaru Masih Berbahaya

Nasional | Sabtu, 21 September 2019 - 09:24 WIB

Waspada, Udara Pekanbaru Masih Berbahaya
ILUSTRASI: Kabut asap pekat masih menyelimuti Kota Pekanbaru pagi ini, Sabtu (21/9/2019).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kualitas udara Kota Pekanbaru pagi ini, Sabtu (21/9) masih berbahaya. Dari laman resmi bmkg.go.id memperlihatkan tren perjamnya untuk kualitas udara (PM10) di Kota Pekanbaru sekitar pukul 02.00 WIB pagi berada diatas 350 dengan kategori berbahaya. Hingga pukul 08.00 WIB ini, grafik menunjukan penurunan, meski masih berada di angka 363.25 ugram/m3.

 


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, menyebut kondisi jarak pandang saat ini kurang dari satu km di beberapa wilayah. Dijelaskan hanya Kota Dumai yang kondisinya mulai berangsur-angsur membaik dengan jarak pandang dua km. 

 

"Di Pelalawan 400 meter, Rengat 500 meter dan Pekanbaru 700 meter jarak pandangnya. Serta disertai asap," kata Kasi Data dan Informasi Marjuki. 

 

"Kondisi cerah berawan berlangsung hingga malam hari. Perlu diwaspadai pula adanya potensi jarak pandang yang menurun diakibatkan oleh kekaburan udara dari partikel kering seperti asap dan haze," paparnya. 


Kondisi udara Riau sendiri berkisar antara 23-33 derajat celcius dengan kelembapan udara 50-98 persen. "Dimana, arah angin bertiup dari tenggara ke Selatan dengan kecepatan 10-20 km per jam," ucapnya. 


Sementara titik panas (hotspot) terpantau pada pukul 06.00 WIB sebanyak 1.182 se Sumatera dengan level konfiden diatas 50 persen. Yang mana, ada 198 diantaranya berada di Riau. 
Tersebar di Bengkalis 17 titik, dua di Meranti dan Kampar, Kuansing  titik, Pelalawan 28 titik, Rohil 57 titik, Inhil 74 titik, dan Inhu 14 titik. 


"Kemudian Riau dengan level konfiden diatas 70 persen atau diduga merupakan titik api (firespot)  ada 129 titik. Yakni, Bengkalis 13 titik, Meranti satu titik, Kuansing dua titik, Pelalawan 18 titik, Rohil 38 titik, Inhil 47 titik dan Inhu 10 titik," ucapnya.

 

Laporan: Muslim Nurdin/*1/Pekanbaru

 

Editor: wws









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook