JAKARTA(RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan yang membuat tenang masyarakat Papua dan Papua Barat.
Fahri, masalah yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Kota Malang, jangan melebar ke mana-mana, tetapi fokuslah pada penyelesaian peristiwa apa yang terjadi. Dia meminta pejabat berwenang memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.
"Saya mohon ya, terutama pejabat-pejabat esekutif yang punya kewenangan, memberikan ketenangan. Seperti presiden, ngomongnya lebih dari sekadar sabar, sabar gitu, jangan dong," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8).
"Berilah jaminan bahwa apa yang terjadi tidak akan terulang, obatilah perasaan tersinggung orang, perasaan luka orang, perasaan kecewa karena diperlakukan secara tidak baik. Presiden harus memberikan jaminan perasaan itu," lanjut politikus PKS itu.
Yang palaing penting lagi di tengah situasi ini, kata mantan aktivis 98 itu, harus ada jaminan bahwa orang yang melakukan penghinaan kepada orang lain, dan yang menyebabkan semua ini terjadi, juga harus dihukum.
"Apalagi dia adalah pejabat publik, pejabat publik dia, gak boleh ngomong sembarangan dengan tuduhan dan omongan yang tidak benar," sebut Fahri.
Legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berharap, dengan adanya ketegasan dan jaminan dari Jokowi selaku kepala negara, maka akan menjadi acuan bagi pejabat di bawahnya.
Fahri tidak ingin kejadian ini berlanjut dan pecah menjadi konflik sosial yang akan merugikan semua pihak. Kalau itu sampai terjadi, katanya, lukanya akan dalam dan butuh waktu lama mengobatinya.
sumber: jpnn.com
editor: deslina