JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kasus First Travel kembali menuai polemik di masyarakat. Usai perusahaan travel haji dan umrah ini mencuri perhatian banyak pihak karena terungkap bagian dari kasus penipuan, putusan Mahkamah Agung terkait aset First Travel yang dinyatakan diambil negara juga menjadi sorotan.
Sejumlah pihak tidak setuju jika aset First Travel diambil negara. Tak hanya itu, di sisi lain banyak korban yang dinilai lebih memerlukannya. Salah satu yang tidak setuju tersebut adalah publik figur Sheza Idris. Sheza dengan tegas menyatakan kurang sependapat jika aset First Travel diambil negara dan para korban tidak mendapatkan apa-apa.
Apalagi banyak dari korban First Travel, katanya, berasal dari kelas menengah bawah. Mereka mengumpulkan dana itu selama bertahun-tahun demi menunaikan ibadah ke tanah suci. Namun nyatanya mereka malah menjadi korban penipuan perusahaan travel.
Sezha Idris berharap Presiden Jokowi memberikan perhatian khusus atas kasus First Travel demi menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil. Sheza Idris menilai tidak adil jika aset First Travel diambil alih negara tanpa ada pembagian untuk para korban.
"Menurut saya kurang adil kalau uang mereka tiba-tiba hilang begitu saja. Mudah-mudahan Pak Jokowi lebih aware lah sama masyarakat yang jadi korbannya. Meski tidak full setidaknya berapa persen gitu dikembalikan kepada korban," tutur Sheza Idris kepada JawaPos.com saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (20/11).
Sheza Idris berharap kasus First Travel ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat supaya kasus serupa tidak kembali terulang di masa yang akan datang.
"Berharapnya untuk lebih berhati-hati dalam memilih travel. Milih travel yang bagus, lebih mahal dikit enggak apa-apa tapi terjamin gitu," tutur Sheza Idris.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi