JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebelum dilantik untuk periode 2019-2024. Namun, dalam pertemuan itu membahas soal menteri Kabinet Kerja jilid II.
"Ketemu kan biasa. Senin kemarin. Enggak bilang apa-apa tuh. Ketawa-ketawa aja," kata Kiai Said usai menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Soal dirinya yang disebut-sebut menjadi menteri pada pemerintahan periode kedua, kata Said, hal itu hanya isu yang berkembang. Dia menampik dalam pertemuan itu memperbincangkan soal posisi menteri bersama mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Enggak ada bakat, enggak ada potongan saya," urai Said.
Terkait harapannya untuk era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, lanjut Kiai Said, dia menginginkan agar keduanya dapat memprioritaskan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Menurutnya, hal itu penting karena sebagai modal menghadapi era revolusi industri keempat dan persaingan global.
Kiai Said menuturkan, isi pidato Jokowi usai dilantik menjadi Presiden juga sangat baik karena mengutarakan target yang tinggi. Namun, Jokowi juga harus mampu mengingatkan rakyatnya untuk mampu menghadapi tantangan yang akan dihadapi.
Oleh karenanya, meminta Jokowi-Amin untuk dapat berkonsentrasi membangun mutu SDM. Hal itu merupakan faktor penting dalam menghadapi tantangan masa depan dan NU telah mempersiapkannya dengan program santri melek teknologi. Itu penting karena selain memahami ajaran agama, santri juga wajib paham teknologi.
"Ke depan, kita masuk era yang menantang, era revolusi industri 4.0, tentu SDM harus kita dorong, supaya tidak kalah dengan negara tetangga. Kita semuanya harus melek teknologi, terutama kami di NU yang sudah menggalakkan hal itu untuk para santri di pesantren,” tandasnya.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi