MOTOGP 2022 MANDALIKA

Bergelut dengan Aspal, Prediksi Hujan, dan Cengkeraman Ban

Nasional | Sabtu, 19 Maret 2022 - 06:33 WIB

Bergelut dengan Aspal, Prediksi Hujan, dan Cengkeraman Ban
Suasana sesi latihan balapan MotoGP Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). (ANGGER BONDAN/JPG)

LOMBOK TENGAH (RIAUPOS.CO) – Hari pertama latihan bebas MotoGP Mandalika sudah membuat para pembalap dan tim peserta pusing. Nyaris semua data yang didapat dari tes pramusim tidak bisa dipakai. Kondisi trek jauh berbeda.

Perubahan itu terjadi karena pengaspalan ulang dari tikungan 16,5 (sebelum tikungan terakhir) sampai tikungan 5,5 (sebelum tikungan 6). Dengan aspal baru, pembalap malah menemukan bahwa cengkeraman ban berkurang.


Aspal baru lebih licin ketimbang yang lama. Secara keseluruhan trek menjadi kurang cengkeraman bannya. Sejumlah faktor disebut menjadi penyebab hal itu terjadi. Di antaranya, temperatur udara yang sangat panas, aspal baru yang belum matang, dan pada hari pertama latihan lintasan belum terlapisi serpihan ban secara maksimal. Karena itu, daya cengkeram belum cukup kuat.

"Ban medium tidak berfungsi dengan baik. Padahal, itu adalah ban favoritku," ujar jagoan Suzuki Ecstar, Joan Mir.

Menurut dia, timnya harus bekerja lebih keras untuk menemukan setting mesin pada latihan bebas hari kedua hari ini. Terutama menemukan setting motor dengan menggunakan ban soft.

"Kalau tidak bisa, kami pasti akan kesulitan saat balapan (besok)," timpal rekan setimnya, Alex Rins.

Sebenarnya masalah dengan ban medium tersebut dirasakan sejak tes pramusim lalu. Namun, kali ini kondisinya lebih buruk. Meski demikian, Rins tetap percaya bahwa Suzuki punya potensi untuk bersaing pada balapan besok. Menurut dia, layout Sirkuit Mandalika yang tidak memiliki trek lurus panjang tak terlalu membutuhkan power mesin besar. Dengan mesin empat silinder segaris milik GSX-RR, dia yakin bisa bertarung dengan motor-motor bermesin V4 yang mendominasi grid.

"Untuk urusan mesin, kami tidak ada masalah," tandasnya.

Keuntungan mesin empat silinder segaris di Sirkuit Mandalika turut dikonfirmasi para rider Yamaha. Duo pembalap utama pabrikan berlogo garpu tala tersebut menjadi yang tercepat di hari pertama latihan bebas.

Fabio Quartararo mencatat waktu terbaik 1 menit 31,608 detik yang menempatkannya sebagai yang tercepat. Rekan setimnya, Franco Morbidelli, menempati posisi kedua dengan selisih tipis 0,038 detik. Apakah keduanya tidak mengalami masalah pada cengkeraman ban? Keduanya merasakan hal yang sama. "Mungkin kami bisa cepat karena tidak semenderita rider-rider lain," ucap Morbidelli.

Hasil latihan bebas hari pertama dinilai sangat krusial bagi semua rider. Sebab, hari ini perkiraan cuaca menyebutkan bahwa hujan akan mengguyur wilayah sekitar sirkuit. Jika itu benar terjadi, peluang untuk memperbaiki catatan waktu di latihan bebas ketiga (FP3) mustahil dilakukan.

Hal itu pula yang dikhawatirkan duo rider Repsol Honda, Marc Marquez dan Pol Espargaro. Keduanya tampil menjanjikan pada FP1. Espargaro menjadi yang tercepat dengan 1 menit 33,499 detik. Marquez di posisi ketiga berselisih 0,079 detik dari Espargaro.

Namun, bencana menimpa saat FP2 berlangsung. Marquez mengalami kecelakaan cukup parah di tikungan 11 dan tidak bisa melanjutkan sesi FP2. Dia finis di posisi ke-23. Sementara itu, Espargaro mengalami masalah dengan rem depan dan finis di posisi ke-20. Padahal, untuk bisa lolos langsung ke kualifikasi 2 (Q2), rider MotoGP harus lolos 10 besar dalam waktu kombinasi antara FP1, FP2, dan FP3. "Aku mengalami crash di waktu yang salah. Kalau besok (hari ini) hujan, aku harus melakoni kualifikasi 1," ucap Marquez.

Penyelenggara sedang mengupayakan modifikasi cuaca untuk menghindarkan kawasan Sirkuit Mandalika dari hujan. Metodenya ground based generator (GBG) dan wahana pohon flare. Dua metode itu mempunyai prinsip kerja yang sama dalam mengantarkan bahan semai sejenis NaCL ke dalam awan, yaitu dengan memanfaatkan keberadaan awan orografis dan awan yang tumbuh di sekitar pegunungan. Metode tersebut akan memaksimalkan curah hujan di wilayah lain untuk meminimalkan curah hujan di wilayah target.

Tidur Berteman Ombak Demi Nonton Balapan
Di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, roda perekonomian menggelinding kencang. Ratusan hotel dengan ribuan kamar terpesan penuh. Desa wisata juga ramai pengunjung.

Irvan Maulana, seorang travel agent, mengatakan, kamar penuh sejak Rabu (16/3) lalu. Semua yang datang bertujuan menonton balapan MotoGP yang kemarin menghelat free practice (latihan bebas) hari pertama. "Ada 1.500 kamar yang sudah fully booked," kata Irvan kepada Jawa Pos (JPG), kemarin (18/3).

Satu-satunya yang masih tersisa adalah penginapan berupa kamping. Harga sewa Rp600 ribu per malam. Lokasinya berada di sisi timur Pantai Kuta, Lombok Tengah, yang masih masuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Di sana tersedia 75 tenda penginapan. Pantauan JPG kemarin, area kamping tersebut juga sudah banyak disewa.

"Ini jadi alternatif. Daripada nggak ada tempat nginap," kata Kristi Pinasang, salah seorang pengunjung.

Perempuan asal Manado, Sulawesi Utara, itu datang ke Mandalika bersama tiga rekan kerjanya. Mereka menginap di area kamping sejak Kamis (17/3). Kemarin Kristi sebenarnya masih berupaya mencari kamar hotel, tapi nihil. "Tapi, enak kok di sini. Tidur ditemani deburan ombak," tuturnya, lalu tertawa.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi menyarankan untuk mencari penginapan di kawasan Lombok Barat. Termasuk di kawasan wisata Senggigi. Di sana masih tersisa beberapa kamar.

"Kita arahkan pengunjung ke sana," ujarnya.

Selain hotel, berkah dirasakan desa wisata. Desa Wisata Sade yang berjarak 12 kilometer dari Bandara Internasional Lombok (BIL), misalnya, ramai pengunjung. Kepala Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Lalu Minakse mengatakan, tingkat penjualan merchandise meningkat.

"Omzet warga naik lima kali lipat daripada hari biasa," tutur Minakse.

Desa Wisata Sade punya sederet produk kerajinan tangan. Aneka suvenir itu dibuat sendiri oleh warga setempat. Di antaranya, kain tenun, selendang kain, kalung koin kuno, dan gelang.(cak/c19/ttg/mar/c7/jpg)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook