“Kamu itu ayo-ayo aja. Ayo, kamu sini yang ke lapangan,” seloroh Jokowi yang disambut tawa seluruh yang hadir di Istana Bogor.
Pada sesi tanya jawab dengan media setelah main basket, Jokowi memberi pembelaan atas penampilan kurang maksimalnya.
“Saya ini kira-kira sudah 37 tahun lebih tidak bermain basket. Terakhir ya saat masih kuliah dulu. Jadi, harap dimaklumi. Apalagi, saya harus melawan anak-anak DBL yang tiap hari bermain basket,” sambungnya.
Presiden Jokowi sudah sangat familiar dengan DBL. Beliau pernah membuka langsung kompetisi ini di Jawa Tengah saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Secara khusus, Presiden memberi apresiasi atas konsistensi DBL Indonesia dalam menyelenggarakan kompetisi basket pelajar terbesar di Tanah Air ini. Apalagi dengan konsep student athlete, di mana pemain harus tetap dituntut meraih nilai baik di sekolah. Apresiasi juga diberikan Presiden kepada para partner yang mendukung kompetisi ini.
Beberapa perwakilan partner yang mendukung Honda DBL 2018 ikut hadir dalam acara launching dan main basket bersama Presiden Joko Widodo ini. Dari AHM diwakili oleh Agustinus Indraputra dan Andy Wijaya, Erwin Suganda (UBS), Handayani ( BRI), Yosep Swasono Agus (HPM), Pan Seung Kim (Ardiles), dan Prabowo (Ultrajaya).
“Kompetisi itu memang sepatutnya digelar dari jenjang bawah, mulai pelajar, mahasiswa hingga profesional. Semakin banyak kompetisi akan semakin baik. DBL ini kan sudah lama digelar, dari kota ke kota, provinsi ke provinsi. Sehingga memudahkan untuk memilih pemain untuk keperluan Timnas,” papar Jokowi.
Menginjak tahun ke-15 penyelenggaraan, Honda DBL 2018 akan menjangkau lebih banyak tempat di Indonesia. “Apabila sebelumnya diselenggarakan di 25 kota, maka mulai tahun ini akan merambah 30 kota di 22 provinsi. Dari Aceh hingga Papua,” ungkap Azrul Ananda, Direktur Utama DBL Indonesia.
Azrul sangat berterima kasih atas sambutan dan dukungan luar biasa dari Presiden Jokowi. Apalagi, Presiden juga berkomitmen akan memberi penghargaan khusus bagi tim-tim yang meraih juara pada tiap-tiap provinsi.
“Dukungan ini akan membuat semakin banyak anak antusias bermain basket. Selama 15 tahun penyelenggaraan, telah banyak prestasi nasional dan internasional yang diraih para alumnus DBL untuk Indonesia. Semakin banyak peserta, tentu masa depan basket Indonesia akan lebih baik lagi,” kata Azrul.
Honda DBL 2018, akan bergulir mulai Juli nanti. Diawali di Surabaya (East Java Series-North Region) pada 20 Juli-24 Agustus. Lalu berlanjut ke kota-kota lainnya di 22 provinsi, dari Aceh hingga Papua.(*/jpg)