JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Banyak yang kaget manuver politik Gus Muhaimin (Cak Imin), yang akhirnya terpilih menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pendamping bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan, di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ternyata dibalik semua itu, ada orang yang berperan penting mencomblangi keduanya untuk bersatu.
Adalah KH. Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin, kakak kandung ulama kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, orang yang berperan penting menjadikan ketua tokoh politik itu bersatu.
Ihwal munculnya nama Anies untuk dipilih menjadi Bacawapres, awalnya menurut Gus Mahasin, dirinya silaturahmi ke kiai sepuh. Dalam perbincangan dengan sang kiai, Ketua Pondok Pesantren Narukan Rembang ini berbincang tentang politik kebangsaan terhadap sang kiai.
“Suatu saat saya sowan ke kiai sepuh, bahwa calon presiden begini mbah A, B, C. Mas Anies saya taruh nomor tiga. Beliu (kiai) bilang Anies karo (sama) PKB (Partai Kebangkitan Bangsa),” tutur Gus Mahasin menirukan ulama sepuh yang dikunjunginya, dikutip dari Channel Youtube NBW (Novel Baswedan dan Bambang Widjojanto, Ahad (17/9).
Atas dasar perintah tersebut, tak lama kemudian Gus Mahasin pun mendeklarasikan dukungan terhadap Anies pada 30 Oktober 2002 di Pondok Pesantren Ath-Thoihirin Magetan, Jawa Timur.
Usai deklarasi, Gus Mahasin juga berkali-kali mengadakan berbagai pertemuan dengan kiai-kiai di pesantren lain untuk menyerap aspirasi. Menurut dia, dalam berbagai pertemuan yang dilakukannya, selalu muncul nama Anies dan Cak Imin.
“Nama Anies-Muhaimin selalu muncul,” tegas Ketua Dewan Pembina Pondok Pesantren Narukan Rembang itu.
Atas dasar itu, Gus Mahasin pun berikhtiar menduetkannya. Karena menurut dia, dua sosok yang berasal dari kalangan santri ini bisa mewakili dan mempersatukan umat Islam di Indonesia.
“Semua sudah saya pikirkan. Sudah saya hitung secara bumi. Langit juga saya hitung secara bumi. Mau tidak mau kekuatan Islam terbesar kita ini Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Pikiran saya simpel aja. Kalau Mas Anies maju, kira-kira teman-teman Muhammadiyah delapan puluh persen, sudahlah masuk ke sana (pilih Anies-Cak Imin-Red),” kata Gus Mahasin.
Agar kedua kalangan warga Muhammadiyah dan NU bersatu, Tokoh NU ini pun mantab menduetkan Anies-Gus Muhamin. Hal ini karena keduanya dinilai cocok untuk menahkodai Indonesia ke depan.
“Setelah diskusi dengan para kiai, saya temukan itu. Terus akhirnya saya putuskan, ini yang tepat dampingin (Anies) ya Gus Muhaimin itu. Riil dia itu adalah pilot PKB, anaknya kiai, cucunya pendiri NU,” tegas Gus Mahasin.
“Kita nggak usah melihat kekurangan orang. Namanya orang ya semuanya kurang. Karena saya juga sempat berkelakar. Di Indonesia ini, dipimpina malaikat pun masih dikritik,” tukas Gus Mahasin.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman