JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tim Pencari Fakta (TPF) menduga kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan berkaitan dengan setidaknya enam kasus high profile yang ditangani korban. Oleh karena itu TPF mendorong agar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membentuk tim teknis guna mengungkap kasus ini. Karena kapasitas TPF dinilai belum mampu menangani kasus ini.
Selain itu rekomendasi ini juga berdasarkan adanya fakta satu orang tidak dikenal mendatangi rumah Novel pada 5 April 2017. Ditambah pada sehari sebelum peristiwa penyiraman ada dua orang tidak dikenal yang duduk di dekat tempat wudhu Masjid Al-Ikhsan tempat Novel melaksanakan salat subuh saat penyerangan terjadi.
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menjelaskan, tim teknis akan bekerja secara tertutup. Berbeda dengan TPF yang bekerja terbuka. Namun, tidak dijelaskan pasti kenapa tim teknis ini bekerja secara tertutup. Begipula dengan dipilihnya Idham Azis sebagai pemimpinnya.
’’Publik juga harus paham bahwa kasus ini minim alat bukti. Kami terus bekerja, jajaran Polda Metro Jaya sudah memeriksa 74 saksi, mewawancarai 40 orang, mengecek 38 CCTV yang melibatkan kepolisian negara luar, juga memeriksa 114 toko bahan kimia,’’ jelas Iqbal.