"Dengan adanya MoU ini diharapkan jika vaksin sudah tersedia, maka tidak akan terjadi delay dalam hal delivery-nya ke masyarakat," papar Retno.

Sebagaimana diketahui, ada dua jalur pengadaan vaksnin aman dan terjangkau ini. Pertama, melalui kerja sama bilateral dan multilateral. Kedua, jangka panjang melalu pengembangan vaksin nasional, vaksin merah putih. "Pendekatan jangka pendek ini tentunya dilakukan sambil terus memperkuat upaya jangka panjang kita," ungkapnya.

Retno menambahkan, sebagai hasil dari komunikasi intensif yang dilakukan oleh tim Kemenlu di Jakarta, maupun tim PTRI Jenewa dan KBRI Oslo, Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility.(tau/byu/syn/jpg)