JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Mendekati masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pengawasan terus dilakukan. Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah adanya calo dalam pertiketan. Di sisi lain, Ditjen Perhubungan Udara juga masih melakukan pemantauan kesiapan moda dan sarana aviasi.
Pada Jumat lalu (13/12) Kepolisian Resort Kota Barelang, Batam, menangkap calo tiket kapal PELNI. Wilayah ini menjadi rute terpadat di wilayah barat. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di wilayah ini maupun wilayah lainnya, PT PELNI menggandeng kepolisian. "Kami juga menghimbau agar calon penumpang membeli tiket di saluran resmi," kata Corporate Secretary PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro.
PT PELNI telah menyiapkan website resmi dan aplikasi online. Selain itu ada juga contact center dan berbagai gerai resmi lainnya. Selain itu, untuk menanggulangi penumpukan penumpang, perusahaan ini telah menambah kapal. Menurut Yahya, selama periode Angkutan Nataru seluruh Kapal PELNI mendapatkan tambahan dari kapasitas seat terpasang. Hal itu sesuai izin Kementerian Perhubungan.
Di sisi udara, Ditjen Perhubungan Udara juga melakukan monitoring khusus di beberapa bandara yang diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang. Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti menyampaikan bahwa monitoring tersebut dilakukan agar bandara siap melayani lonjakan penumpang. "Saat ini sudah memasuki musim libur sekolah sekaligus libur Nataru 2019/2020, sehingga dilaksanakanlah Inspeksi dan monitoring ini untuk memastikan keselamatan dan pelayanan bandar udara, apabila terjadi lonjakan penumpang", jelas Polana.
Ditjen Perhubungan Udara juga membagi tugas pimpinan tinggi madya untuk melakukan pemantauan. Misalnya saja Direktur Kelaikudaraan Dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar memantau Jawa Timur dan Yogyakarta. Monitoring akan terus dilakukan di 38 bandara yang menjadi sebaran pemantauan. "Kami ingin memastikan operator bandar udara, operator penerbangan beserta seluruh stakeholder penerbangan siap memberikan pelayanan yang terbaik," kata Polana.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memastikan, instansinya sudah menyiapkan prajurit untuk membantu pemerintah dan aparat kepolisian dalam tugas pengamanan Nataru. Tidak hanya itu, alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bisa dipakai membantu masyarakat yang merayakan Natal maupun tahun baru ikut dikerahkan.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Natal dan tahun baru seringkali dipakai untuk liburan. Karena itu, Hadi menyampaikan bahwa prajurit yang dia kerahkan sudah diminta untuk memerhatikan pergerakan masyarakat sampai ke destinasi-destinasi wisata. "Jaminan keamanan dan kelancaran menjadi poin yang sangat penting," imbuhnya.
Orang nomor satu di institusi militer tanah air itu pun menyebut, instansinya mengantisipasi berbagai potensi gangguan. Termasuk di antaranya potensi gangguan jaringan atau kelompok teroris. "Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan responsif. Fondasi antar aparat dan selalu tukar menukar informasi," beber mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut.
Selain itu, Hadi juga meminta seluruh jajarannya untuk bersiap lantaran musim penghujan sudah mulai tiba. Daerah-daerah yang rawan dan berpotensi banjir atau longsor diperintahkan untuk lebih waspada. Agar tidak terjadi kecelakaan seperti pernah terjadi di Danau Toba, dia juga mengingatkan semua pihak untuk memastikan angkutan penyebrangan beroperasi sesuai ketentuan. (lyn/syn/jpg)