JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara soal teror yang terjadi beberapa hari terkahir dan telah menewaskan belasan
orang juga puluhan korban luka di sejumlah daerah.
Menurut mantan Danjen Kopassus itu, masyarakat diharapkan tidak menyalahkan pihak intelijen.
"Pihak keamanan Amerika saja pun sering kecolongan. Jadi, jangan salahkan intel, juga jangan salahkan polisi. Intinya kami jangan menyalahkan pihak keamanan yang sudah bekerja keras. Kalau niatnya berbuat jahat, ya, susah juga dideteksi," katanya di Gedung DPR, Rabu (16/5/2018).
Meski punya banyak intelijen, imbuhnya, tetapi di luar negeri tetap saja terjadi aksi teror. Sebab, memang sulit kalau seseorang sudah memang berniat jahat.
"Masa mau mata-matai ratusan juta orang," tegasnya.
Karena itu, dia menyarankan masyarakat kembali melakukan keamanan keliling seperti yang dahulu pernah dilakukan. Sebab, adanya teroris ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan aparat kepolisian, tetapi masyarakat pun perlu membantu.
"Kami butuh RT RW pak lurah teman-teman bukan untuk mengawasi tentangga, tapi kalau ada tetangga yang aneh yang mengejar kebencian ini harus waspada," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Indonesia diguncang teror sejak Ahad (13/5/2018) kemarin saat sederet bom meledak di gereka Surabaya, Jawa Timur. Malam harinya, serangan bom terjadi di Sidoarjo.
Lantas, pagi Senin (14/5/201890, bom meledak di Mapolrestabes Surabaya. Kemudian pengrebekan para teroris di Surabaya terjadi. Satu terduga teroris juga berhasil dilumpuhkan.
Selanjutnya, teror menyasar Mapolda Riau pada Rabu (16/5/2018) pagi. Seorang anggota polisi meninggal karena ditabrak pelaku yang menggunakan mobil. (gwn)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama