JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kongres V Partai Demokrat berlangsung sesuai dengan prediksi. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2020–2025. AHY mendapat dukungan bulat dari 604 pemilik suara kongres.
Bisa dikatakan terpilihnya AHY sekaligus menandai regenerasi di tubuh Demokrat. Dia menggantikan
ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di pucuk pimpinan partai berlambang bintang Mercy itu. "Amanah ini saya terima sepenuh hati dan rasa tanggung jawab," kata AHY dalam pidato politiknya setelah terpilih secara aklamasi kemarin sore (15/3).
Politikus yang pensiun dini dari TNI itu langsung tancap gas dengan menjanjikan Demokrat bisa kembali ke masa kejayaan seperti era Pemilu 2009. Kala itu, partai yang didirikan pada 2001 tersebut meraih kemenangan ganda. Yaitu, memperoleh suara terbanyak di pileg sekaligus mengantarkan SBY sebagai presiden periode kedua. "Pemimpin baru harus mampu menumbuhkan harapan dan semangat baru," serunya.
Untuk meraih kembali kejayaan Demokrat, AHY mengajak para kader bekerja keras membesarkan partai. Target terdekat, jelas dia, adalah memenangi sebanyak-banyaknya pilkada di 270 daerah. "Tidak ada superman. Yang ada hanyalah supertim," paparnya.
Dia kemudian memaparkan sepuluh program untuk membesarkan Demokrat ke depan. Salah satunya mencetak kader militan dan unggul. Ke depan, beber dia, pihaknya memperbanyak pendidikan dan pelatihan ke semua daerah. Baik di level DPD maupun DPC.
Program lainnya adalah memperluas jaringan konstituen. Berbagai basis pemilih akan digarap secara maksimal. Terutama bagi massa mengambang (floating mass) yang belum memiliki keterikatan pada partai politik. "Undecided voters bisa kita gaet hanya dengan cara memenangkan hati dan pikiran rakyat," imbuh AHY.
Meski tidak lagi menjabat Ketum, SBY tidak lantas melepas Demokrat begitu saja. Mantan presiden keenam tersebut masih memiliki posisi penting di Partai Demokrat. Dia ditunjuk sebagai ketua majelis tinggi. SBY pun mengaku tidak mungkin bisa lepas dari partai yang telah mengantarkannya menjadi presiden dua periode itu. "Selama hayat masih dikandung badan, saya akan terus berjuang di partai ini bersama Anda semua," imbuh SBY.
Dia meminta para kader selalu mementingkan aspirasi publik. Persoalan rakyat, sambung dia, harus menjadi fokus perjuangan. "Kita tidak boleh disconnect atau tidak nyambung dengan kepentingan rakyat," ucapnya.
Proses Aklamasi
Sementara itu, proses aklamasi terpilihnya AHY berlangsung cukup singkat. Tidak lebih dari dua jam. Setelah SBY menyampaikan pidato politik terakhir pukul 11.40, satu per satu ketua DPD menyampaikan pandangan umum. Mereka sekaligus mengutarakan pendapat untuk mengangkat AHY sebagai ketua umum periode 2020–2025.
Permintaan bulat disampaikan seluruh voters. Jumlahnya 604 orang. Mereka terdiri atas 34 ketua DPD, 514 ketua DPC, plus unsur DPP serta organisasi sayap partai dan perwakilan luar negeri. Pukul 13.30, E.E. Mangindaan yang memimpin sidang pun mengetuk palu sebagai tanda persetujuan diangkatnya AHY sebagai Ketum Demokrat. "Semua suara DPD dan DPC bulat mendukung Mas AHY," tutur Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Renville Antonio.(mar/fat/jpg)