PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dijamu Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA ngopi di Kimteng. Di warung kopi di Ibukota Provinsi Riau, yang terletak di Jalan Senapelan, Pekanbaru itu, saat ngopi bareng Rabu (15/9/2021) pagi, juga membahas lobi-lobi beberapa isu strategis, salah satunya tambahan kuota vaksin untuk Riau dari BUMN yang bergerak di sektor Migas tersebut.
Upaya lobi yang dilakukan Andi Rachman, sapaan akrab Gubernur Riau 2017-2019 tersebut mengingat keinginan Provinsi Riau untuk mencapai angka herd immunity 70 persen vaksinasi. Meminta kepada Komisaris Utama PT Pertamina, karena perusahaan ini dan anak anak perusahaannya serta mitra bisnisnya banyak yang beroperasi di Riau.
Permintaan ini disampaikan usai kunjungan kerja Ahok ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan. Ahok dan Andi Rachman merupakan kawan lama. Mereka pernah satu fraksi di Golkar DPR RI periode 2009-2014.
Oleh karena itu, Ahok pun akan membantu sekuat tenaga untuk masyarakat Riau. Ahok langsung merespon dengan meminta langsung khusus Kementrian Kesehatan untuk segera menambah vaksin bagi Provinsi Riau.
“Saya tadi sudah WA ke staf khususnya Menkes, mohon dibantu vaksin untuk Provinsi Riau. Supaya segera mencapai herd imunity. Kalau hanya 25 sampai 26 persen kan nggak cukup,” ujar Ahok, Rabu (15/9/2021).
Bincang hangat dan santai sahabat lama tersebut di kedai Kopi Kimteng, juga dihadiri Danrem 031 Wira Bima Brigjend Syekh Ismed.
Berapa jumlah vaksin yang akan dikirimkan ke Provinsi Riau, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, tergantung dari Kementrian Kesehatan. Namun perlu peningkatan vaksinasi di Provinsi Riau karena masih rendahnya persentase vaksin bagi masyarakat. Karena kuotanya masih terbatas.
“Berapa jumlahnya, tergantung Kementrian Kesehatan. Yang penting saya sudah sampaikan,” tegas Ahok.
Sementara itu, anggota DPR RI asal Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, sebagai anggota dewan, ia mempunyai kewajiban untuk membantu mendapatkan vaksinasi melalui berbagai jaringan yang dimiliki di pemerintah pusat. Sebelumnya Andi Rachman juga sudah mengkomunikasikan antara OJK, Kadin dan Polda Riau. Sehingga ketiga institusi itu bisa berkolaborasi dalam program vaksinasi dan pendistribusian peminjaman tabung oksigen.
“Jadi memang karena masih rendahnya progres vaksinasi di Riau, saya mengajak kita semua untuk bersama dengan jalur masing-masing untuk mendukung program vaksinasi di Riau. Misalnya pimpinan organisasi profesi dan dunia usaha yang ada di Provinsi Riau ikut serta melobi kementerian lembaga terkait. Agar mendapat lebih banyak kuota vaksin untuk Riau,” kata Andi.
Andi sendiri tidak henti hentinya menyampaikan kepada berbagai Stake Holder di pusat yang memiliki akses penambahan vaksin untuk Riau. Selain ke Ahok, sebelumnya Andi Rachman juga meminta penambahan vaksin untuk Riau melalui Junimart Girsang, rekan satu komisinya di DPR RI. Karena diperoleh informasi Junimart bisa mendatangkan 80 ribu fial vaksin untuk warga di Sumatera Utara.
"Pak Junimat siap bantu juga untuk Riau. Dia ajak kepala daerah ketemu Menteri Kesehatan," ungkapnya.
Dijelaskan mantan gubernur ini, Provinsi Riau termasuk salah satu daerah yang memberikan penghasilan negara yang besar. Serta memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi yang besar baik bagi Sumatera maupun Indonesia.
Dan sudah sewajarnya Riau meminta lebih untuk bantuan seperti penambahan kuota vaksin. Karena ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh komunal (herd immunity) dan menekan angka penyebaran Covid-19.
“Riau ini merupakan salah satu Provinsi yang memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dari berbagi sektor yang ada di Riau. Seperti Migas, perkebunan, kehutanan. Saya rasa wajar kita meminta pemerintah pusat melalui menkes untuk menambah jatah vaksin untuk Riau. Sehingga dengan meningkatnya program vaksin di Riau, Insya Allah akan berdampak pada penurunan penyebaran covid di Riau. Sehingga pemulihan ekonomi lebih bisa dipercepat,” jelasnya.
Editor: Eka G Putra