JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Komisi VII DPR RI menyetujui alokasi anggaran untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun anggaran 2024 sebesar Rp6,798 triliun. Penetapan anggaran tersebut didasari oleh surat Badan Anggaran DPR RI Nomor B/11091/AG.05.02/09/2023 tanggal 11 September 2023 tentang penyampaian hasil pembahasan RUU APBN tahun 2024.
"Komisi VII DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian ESDM tahun anggaran 2024 sebesar Rp6.798.653.040.000," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat rapat kerja dengan Kementerian ESDM yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu (13/9).
Anggaran yang disetujui Komisi VII DPR itu merupakan penambahan sebesar Rp22.500.689.000 dari yang sebelumnya diajukan senilai Rp6.776.152.351.000. Penambahan tersebut dialokasikan untuk kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian ESDM.
Setelah menyetujui penambahan alokasi anggaran Kementerian ESDM sebesar Rp22,5 miliar, Komisi VII meminta Menteri ESDM untuk melapor ke Badan Anggaran DPR. "Komisi VII DPR RI meminta Menteri ESDM untuk bersurat kepada pimpinan DPR RI c.q Badan Anggaran terkait pengajuan penambahan anggaran kementerian SDM tahun anggaran 2024 khususnya untuk program yang berdampak langsung pada masyarakat," kata Sugeng.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menerima keputusan anggaran yang ditetapkan Komisi VII DPR dan menyampaikan apresiasi karena menyetujui usulan kenaikan gaji ASN Kementerian ESDM.
"Kami berterima kasih atas tambahan pagu senilai tersebut untuk bisa meningkatkan gaji pegawai kita," kata Arifin.
Arifin menjelaskan anggaran sebesar Rp2,33 triliun atau 34,33 persen dari total alokasi anggaran Kementerian ESDM akan disalurkan untuk menjalankan program dan pembangunan sejumlah infrastruktur di sektor energi.
Program dan proyek yang dijalankan Kementerian ESDM antara lain pembangunan tahap dua pipa gas bumi Cirebon-Semarang yang melewati Batang-Cirebon-Kandanghaur Timur, konkit nelayan dan petani, Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Kemudian, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Supiori di Papua, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpadu, revitalisasi pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLTEBT), dan kegiatan geologi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi