Akibatnya, umat muslim Rohingya memilih untuk eksodus ke sejumlah negara. Negara terbanyak yang mereka tuju yakni Bangladesh. Mereka rela memilih meninggalkan kampung halaman daripada mati sia-sia. Kini sebagian masyarakat Rohingya di Rakhine yang masih bertahan terus mendapat penyiksaan dari militer Myanmar.
Pasalnya, militer negara yang dulu bernama Burma itu menuding mereka menyerang pos keamanan di perbatasan di Rakhine sehingga menewaskan sekitar sembilan polisi. Dalam operasi balasan atas serangan tersebut, aparat keamanan Myanmar diduga menyiksa hingga membunuh warga Rohingya secara membabi-buta.
Insiden itu menewaskan sedikitnya 80 orang dan memaksa sekitar 87 ribu Rohingya mengungsi ke luar Myanmar. Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memberi kesimpulan bahwa militer Myanmar melakukan penyiksaan hingga pemerkosaan terhadap warga Rohingya di sana.
Adapun situasi di Rakhine kembali memburuk sekitar awal Agustus ketika tentara kembali memulai operasi yang mengakibatkan ketegangan bergeser ke kota Rathetaung, di mana masyarakat Buddha dan Rohingya tinggal berdampingan. (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama