JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Cengkraman kelompok Islam radikal yang ingin menganeksasi Suriah dan Irak, ISIS, ternyat sudah sangat kuat di Indonesia. Data dana analistis inteljen menunjukkan hal tersebut.
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, berdasar data intelijen tercatat sudah 800 warga Indonesia bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Dari jumlah itu, 284 warga sudah teridentifikasi dan 516 orang masih perlu penyelidikan lebih lanjut.
"Sebagian dari mereka telah kembali ke Indonesia," kata Luhut di acara Rakor Polhukam, di sebuah hotel di Jakarta, Rabu (11/11).
Dari jumlah itu, kata Luhut, sudah 52 orang yang teridentifikasi tewas. Selain itu, imbuh Luhut, aparat keamanan sudah mengindentifikasi kelompok teroris asing di Indonesia dan menangkap mereka di Palu.
Empat warga asing yang ditangkap sebagai teroris tersebut sudah menjalani proses hukum.
Luhut mengatakan, warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS termakan bujuk rayu antara lain diiming-imingi akan dibawa ke kedua negara itu untuk wisata, menimba ilmu, maupun mengunjungi keluarga mereka yang sudah lebih dulu diberangkatkan.
ISIS juga melakukan propaganda lewat surat kabar, buku, dan media sosial.
"Ada juga yang lakukan penawaran lewat tawaran pendidikan, sekolah agama. Sampai tawaran kerja dengan gaji tinggi. Ini yang harus kita bersama cegah," tandas Luhut. (flo)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun