SLEMAN (RIAUPOS.CO) - Jejak empat tahun lalu itu jadi cara Bima Sakti menyemangati pasukannya. Sebab, Jumat (12/8) malam ini, tim asuhannya berkesempatan menulis ulang sejarah 2018: menjuarai Piala AFF U-16.
"Ini momen terbaik untuk bisa membanggakan orang tua dan negara kalian. Bikin prestasi terbaik bagi karier kalian," katanya, mengulangi yang dia sampaikan kepada M Iqbal Dwijangge dkk.
Empat tahun lalu, tim nasional (timnas) U-16 yang kala itu dilatih Fakhri Husaini sukses menjuarai Piala AFF U-16 dengan mengalahkan Thailand U-16 di partai puncak yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Itulah gelar pertama Indonesia di ajang yang berlangsung sejak 2002 tersebut.
Malam ini, di Indosiar, pukul 2000 WIB, dengan skuad, pelatih, dan venue berbeda, Indonesia berpeluang merebut gelar kedua asal bisa menaklukkan Vietnam U-16 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Selain motivasi dari kesuksesan empat tahun lalu, skuad berjuluk Garuda Asia itu bermodal konfidensi dari kemenangan 2-1 atas tim yang sama dalam laga terakhir fase grup.
Bima Sakti juga punya catatan apik di ajang AFF U-16 melawan Vietnam. Tim asuhannya selalu menang dalam tiga kali duel sejak edisi 2019. Tapi, Bima mewanti-wanti benar pasukannya agar tidak lantas lengah dan terbebani karena catatan dan raihan yang telah lewat. "Mereka (Vietnam) tim solid, bahkan sempat TC (training center) di Jerman. Jadi, kami tidak boleh menganggap setelah menang besok (hari ini, red) lebih mudah. Tidak, harus kerja keras lagi dan harus fokus lagi, menit per menit,"tegasnya.
Fokus menjadi kata penting. Sebab, seperti terlihat dalam duel semifinal melawan Myanmar, meski menguasai penuh jalannya pertandingan, Garuda Asia malah tertinggal dulu yang diawali miskomunikasi antara kiper Andrika Fathir Rahman dan kapten Iqbal.(ka/c17/ttg/jpg)