Dua Atlet Esports Riau Raih Emas

Nasional | Jumat, 12 Mei 2023 - 10:45 WIB

Dua Atlet Esports Riau Raih Emas
Atlet esports putri MLBB Indonesia foto bersama ofisial dan pelatih usai mengalahkan Filipina dan meraih medali emas SEA Games 2023, Kamis (11/5/2023). (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Atlet Riau kembali mengharumkan nama Indonesia di SEA Games 2023. Kamis (11/5), dua atlet esports Riau yakni Venny Lim dan Nanda Rizana meraih medali emas. Sebelumnya, pesenam Riau Abiyu Raffi menyumbangkan satu perak buat Indonesia. Venny Lim meraih medali emas pada nomor mobile legends bang bang (MLBB) putri. Sedangkan, Nanda Rizana meraih emas di nomor valorant.

Di grandfinal melawan Filipina kemarin, Venny Lim yang bergabung dengan Isnaini Nurfajri, Vivi Indrawaty, Michelle Denise, Cindy Laurent, dan Viorelle Valencia memimpin dengan solid di ronde pertama. Indonesia meraih poin pertama di babak final dan memimpin 1-0.


Namun, Filipina berusaha memberikan tekanan kepada skuad Merah Putih di ronde kedua dan ketiga, sehingga sempat unggul 2-1 dari Indonesia.Dengan strategi yang lebih matang dan kerja sama yang kuat antara para pemain, Cindy dan kawan-kawan tampil lebih agresif dan mendominasi saat menghadapi tim lawan. 

Mereka kemudian bisa menyamakan kedudukan 2-2. Pertandingan pun berlanjut ke ronde kelima, sehingga kedua tim akan memperebutkan gelar juara melalui best of five (BO5) di SEA Games kali ini. Ronde pamungkas pun berlangsung sama sengitnya. Kedua kubu melancarkan serangan demi serangan demi memetik kemenangan. Dengan kekompakan dan strategi yang mantap, MLBB putri Indonesia pun memenangkan babak tersebut.

Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin mengucapkan selamat atas torehan prestasi gemilang tersebut. "Alhamdulillah, saya mendapatkan informasi bahwa atlet kita dari Riau kembali menyumbangkan medali emas dari cabang olahraga esports. Sebelumnya atlet senam kita Abiyu menyumbang media perak. Esports ini yang pertama kali dipertandingkan pada SEA Games," ujar Ketua umum KONI Riau Iskandar Hoesin, Kamis (11/5).

Iskandar Hoesin berharap atlet Riau lainnya yang masih akan bertanding di SEA Games bisa menorehkan prestasi dan kembali menyumbangkan medali bagi Kontingen Indonesia. "Masih ada pedayung andalan kita Maizir Riyondra, kemungkinan ia bertanding besok (hari ini, red). Mudah-mudahan dia bisa mengikuti jejak rekannya yang lebih dulu menyumbangkan atau meraih medali,"ujarnya.

Kadispora Riau, Boby Rachmat juga mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada atlet Riau yang sudah mengharumkan Indonesia pada SEA Games 2023. "Tentunya, ini kebanggaan kita masyarakat Riau. Ini adalah hasil dan kerja keras kita bersama dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. Semoga ke depannya masih tetap berprestasi dan hadir lagi prestasi-prestasi untuk Indonesia," ujar Boby Rachmat.

Ia mengungkapkan bentuk pembinaan olahraga prestasi di Riau sejauh ini telah berjalan dengan baik sehingga melahirkan prestasi dan tentunya juga ada apresiasi. Jadi, apresiasi nantinya akan diberikan sesuai dengan ketentuan. "Jadi kita tunggulah semua hasilnya nanti sepulangnya dari SEA Games. Yang jelas kalau ada prestasi kita apresiasi," ujarnya.

Valorant Putra Mundur

Laga babak final cabang olahraga (cabor) esports untuk kategori valorant mempertemukan Indonesia dengan Singapura, berakhir dramatis, Rabu (10/5). Indonesia memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan dan memilih meraih medali perak.

Valorant Indonesia memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan karena Singapura tidak dijatuhi sanksi oleh panitia SEA Games 2023. Seyogyanya Kamis (11/5) pihak panitia tampak membuka opsi rematch khusus bagi Indonesia dan Singapura.

Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong yang turut mengawal di lokasi menyampaikan pendapatnya. "Kami dipaksa main oleh panitia dengan keputusan yang tidak adil dan sebagai bentuk protes kami tidak akan bermain karena kami tahu kondisinya sudah tidak kondusif bagi Timnas Valorant Indonesia untuk melanjutkannya," ucap Frengky Ong lewat akun Instagram miliknya.

"Kami memutuskan untuk tidak bertanding. Keputusan bersama dengan atlet dan pelatih mereka sangat sedih dengan keputusan ini. Namun ini (dilakukan) demi menjaga harkat dan martabat bangsa kita, mohon doanya," tambah Frengky.

Di final ini, Indonesia sudah tertinggal satu match dari Singapura dengan skor 0-1. Namun di map ke-2, saat laga berlangsung sengit tiba-tiba pertandingan kedua tim pun harus dihentikan sementara.

Pada saat itu, Indonesia mengajukan technical pause dengan alasan dugaan Singapura memanfaatkan bug cyper selama pertandingan berlangsung. Mengutip postingan Sekretaris Jenderal PB ESI Frengky Ong, Kamis (11/5), atlet Valorant Indonesia sudah melakukan komplain berkali-kali adanya dugaan eksploitasi bug di dalam game. (dof/int/das)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook