PEKANBARU (RiauPos.co) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menggelar Sidang Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau, Selasa (9/8). Sidang tersebut dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar Nasution. Yang membuat terasa sangat spesial, pada momentum peringatan tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Riau terdahulu seperti Saleh Djasit, Rusli Zainal, Wan Abu Bakar, Arsyadjuliandi Rachman, hingga Wan Thamrin Hasyim.
Selain para mantan orang nomor satu di Riau, hadir pula pimpinan dari forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) seperti Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, Kajati Riau Djaja Subagja, dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung. Hadir pula beberapa kepala daerah dari kabupaten/kota di Riau dan beberapa daerah yang bertetangga langsung dengan Bumi Lancang Kuning. Untuk DPRD Riau sendiri, hadir memimpin sidang Ketua DPRD Riau Yulisman, Wakil Ketua Syafaruddin Poti, Agung Nugroho, dan Hardianto. Termasuk juga anggota DPRD Riau besera alat kelengkapan dewan (AKD).
Sidang Paripurna Istimewa ini juga turut mengundang sejumlah tokoh. Seperti tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga tokoh mahasiswa. Semuanya menyatu dalam peringatan Hari Jadi ke-65 tahun Riau dengan tema Riau Lebih Baik dan tagline Riau Unggul. Gubernur Riau Syamsuar dalam pidatonya menuturkan, saat ini memang Provinsi Riau masih dihadapi dengan pandemi Covid-19. Namun begitu, dirinya memastikan bahwa laju penyebaran virus bisa terkendali. Hal ini berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak.
Meski demikian, aktivitas ekonomi di Bumi Lancang Kuning pelan-pelan mulai bangkit. Hal itu bisa dilihat dari masuknya investasi yang membuat Riau menjadi daerah terbesar kedua perolehan investasi nasional dan pertama di luar Pulau Jawa.
"Tahun 2021 lalu jumlah investasi di Riau mencapai Rp53,02 triliun. Jumlah ini mampu menyerap sebanyak 61.388 orang tenaga kerja. Tahun 2022 ditargetkan investasi mampu mencapai Rp60,4 triliun. Sedangkan untuk realisasi triwulan II saat ini sudah menyentuh 73,41 persen. Atau senilai kurang lebih Rp44,4 triliun dengan serapan tenaga kerja mencapai 32.588 orang," paparnya.
Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi dikatakan Syamsuar juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi menyentuh angka 3,36 persen. Pada triwulan II tahun 2022 ini sudah mencapai 4,48 persen. Di mana pertumbuhan ekonomi Riau ditopang dari sektor industri pengolahan yang didominasi oleh komoditi kelapa sawit. "Termasuk juga ditopang oleh sektor pertambangan, pertanian kehutanan dan perikanan," tuturnya.
Ditambahkan Gubri, keunggulan Riau juga terlihat dari produk domestik regional bruto terbesar ke lima di Indonesia dan terbesar pertama di luar Pulau Jawa. Untuk menjaga komoditi kelapa sawit yang menjadi penopang utama sektor ekonomi, Pemprov Riau dikatakan dia telah mengeluarkan Pergub No.5/2021 tentang Penetapan Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit. Hal ini didukung oleh provinsi lain di Sumatera.
"Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni dengan menyurati Presiden terkait kebijakan percepatan ekspor CPO dan turunannya. Serta menyikapi penurunan harga sawit," sambung Syamsuar.
Di samping itu, capaian indikator makro tergolong baik. Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau tahun 2021 tercatat berada pada poin 72,94. Ini menempatkan Riau sebagai daerah dengan IPM tertinggi peringkat 7 nasional. Begitu juga dengan tingkat kemiskinan Riau juga membaik. Dari 7,12 persen menjadi 6,70 persen bila dilihat dari persentase bulan yang sama pada tahun berbeda.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau Yulisman menuturkan, saat ini perkembangan Provinsi Riau selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menurut dia bisa dilihat dari beberapa aspek. Seperti perkembangan ekonomi masyarakat, aspek pembangunan, hingga aspek peningkatan SDM. Kata Yulisman, DPRD Riau selalu berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Riau secara menyeluruh. Yakni dengan melakukan pengawasan dari program yang telah direncanakan dalam APBD, melakukan evaluasi keuangan, menyerap aspirasi masyarakat dan memberikan saran serta masukan kepada Pemprov Riau dari berbagai sisi.
"Kami dari DPRD Riau tentunya selalu berikhtiar dan bekerja keras untuk bisa mewujudkan Riau unggul. Dari berbagai sisi, lima komisi di DPRD Riau telah mengerjakan fungsi pengawasan dengan maksimal," ungkap Yulisman. Dirincikan dia, setiap komisi di DPRD Riau selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap program yang dikerjakan oleh berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Sebagai contoh, Komisi V DPRD Riau memfokuskan persoalan kesehatan dan pendidikan. Komisi IV yang konsentrasi terhadap realisasi pembangunan infrastuktur, Komisi III yang juga sangat fokus terhadap pendapatan dan aset daerah.
"Kemudian ada Komisi II yang juga sangat getol menjalankan fungsi pengawasan pada bidang lingkungan, perkebunan dan pertanian. Dan juga termasuk Komisi I yang selalu mengawasi kinerja pemerintahan. Ini semua dikolaborasikan dengan aspirasi yang telah ditampung oleh anggota dewan untuk kemudian dimasukan kedalam rencana kerja pemerintah," paparnya.
Yulisman menambahkan, kolaborasi dan inovasi antar Pemerintah Provinsi Riau dengan seluruh stakeholder menjadi salah satu kunci keberhasilan. Diyakini dia, bila semua itu bisa terwujud, maka visi Riau Unggul pada momentum Hari Jadi ke-65 tahun ini bisa terealisasi. Dengan harapan, masyarakat Riau dapat merasakan peningkatan kesejahteraan baik dari sisi ekonomi, SDM serta pembangunan infrastruktur.(adv/nda)