DATA BNPB

BNPB Mencatat, Awal 2020 Bencana Banjir Dominan

Nasional | Senin, 10 Februari 2020 - 18:30 WIB

BNPB Mencatat, Awal 2020 Bencana Banjir Dominan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 400 peristiwa bencana terjadi hingga Februari 2020. Bencana hidrometeorologi dominan terjadi di wilayah Tanah Air. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com )

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 400 peristiwa bencana terjadi hingga Februari 2020. Bencana hidrometeorologi dominan terjadi di wilayah Tanah Air.

“Bencana hidrometeorologi paling dominan terjadi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia 94 orang dan hilang dua orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/2).

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Agus menyampaikan, bencana hidrometeorologi yang dominan terjadi pada awal tahun yakni, banjir 171 kejadian, puting beliung 155, tanah longsor 98 dan gelombang pasang atau abrasi dua kejadian. Menurutnya, bencana banjir yang paling banyak mengakibatkan korban meninggal dunia, yakni 86 orang, disusul tanah longsor lima dan puting beliung tiga peristiwa.

“Catatan BNPB dari awal tahun hingga 10 Februari 2020 ini, bencana banjir memberikan dampak paling besar dibandingkan bencana lain. Distribusi jenis kejadian bencana selain bencana hidrometeorologi yaitu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 28 kejadian, dan gempa bumi satu peristiwa,” ucap Agus.

“Total jumlah kejadian bencana sepanjang awal tahun Januari hingga minggu ketiga Februari 2020 berjumlah 455 kejadian,” sambungnya.

Selain berdampak pada korban jiwa, lanjut Agus, sejumlah kejadian bencana pun turut mengakibakan kerusakan infrastruktur seperti tempat tinggal dan fasilitas lain, seperti pendidikan, fasilitas kesehatan, perkantoran dan jembatan.

Menurutnya, jumlah total rumah rusak dengan kategori rusak berat mencapai 2.512 unit, rusak sedang 1,725 dan rusak ringan 6.707.

“Sedangkan kerusakan infrastruktur lain, fasilitas pendidikan berjumlah 142, peribadatan 121, perkantoran 47 dan kesehatan 11. Dari total kerusakan ini, hanya lima rumah dengan kategori rusak sedang disebabkan karena gempa bumi, sedangkan sisanya disebabkan bencana hidrometeorologi,” papar Agus.

Lebih jauh, Agus menyampaikan sebanyak 994.932 orang tercatat menderita dan mengungsi akibat bencana yang terjadi pada awal tahun 2020. Agus mengharapkan, masyarakat dapat lebih waspada terkait terjadinya potensi bencana di setiap wilayah Tanah Air.

“Tiga wilayah provinsi dengan jumlah bencana tinggi yaitu Jawa Tengah 119 kejadian, Jawa Barat 72 dan Jawa Timur 69,” beber Agus menandaskan.

Sumber: Jawapos.com

Reporter : Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook