JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto langsung menyiapkan misi search and rescue (SAR) setelah pesawat Sriwijaya hilang kontak. Dia menyatakan bahwa tim TNI-AL dan TNI-AU sudah bergerak. Baik personel maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Satuan Angkatan Laut terdekat di Tanjung Pasir di Tangerang, di pesisir utara Teluk Jakarta, pesawat TNI-AU di Lanud Halim Perdana kusuma," ujarnya, Sabtu (9/1).
Bukan hanya itu, potensi SAR lain yang dimiliki TNI juga disiagakan untuk membantu misi tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI-AL (Ka dispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyatakan bahwa unsur-unsur TNI-AL yang sudah dikerahkan terdiri atas KRI Teluk Gilimanuk-531, KRI Kurau-856, KRI Parang-647, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Tjiptadi-381, KRI Cucut-866, dan KRI Tenggiri-856.
Pasukan khusus Komando Pasukan Katak (Kopaska) pun sudah berada di salah satu kapal tersebut. Selain itu, ada dua sea rider dan dua kapal tunda yang disertakan TNI-AL. ”Kami juga menyiapkan Heli Bell 412 EP HU 4205 yang onboard di KRI Bontang,” jelasnya.
Saat ini kapal tersebut berada di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. ”Siap dukung operasi SAR,” jelasnya.
Sementara itu, TNI-AU menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing guna mendukung operasi tersebut. Langkah itu dilakukan TNI AU sesuai dengan arahan panglima TNI. ”Helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, serta personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan,” jelas Kepala Dinas Penerangan TNI-AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indang Gilang.
Sementara itu, pesawat fix wing yang disiapkan TNI-AU terdiri atas Boeing 737 Intai Maritim milik Skadron Udara Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, dan CN-295 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Gilang memastikan bahwa instansinya siap mengerahkan kekuatan maksimal untuk mendukung dan membantu operasi SAR pesawat yang hilang kontak sejak kemarin sore tersebut.(syn/c13/ttg/jpg)