JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengusutan siapa pelaku penganiayaan berupa teror penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantas Korupsi Novel Baswedan hingga kini belum menunjukkan hasil. Padahal peristiwanya sudah berlangsung hampir dua tahun. Untuk lebih serius menangani kasus ini Polri awal Januari 2019 lalu sudah membentuk tim gabungan menindaklanjuti kasus Novel. Pembentukannya berdasarkan rekomendasi Komnas HAM akhir Desember 2018. Tim gabungan ini terdiri dari perwakilan KPK, Mabes Polri, tokoh masyarakat dan pakar yang dibutuhkan. Akan tetapi tiga bulan berjalan, tidak ada informasi apapun mengenai perkembangan kasus Novel yang disampaikan kepada publik.
Baca Juga :
Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Ketika dihubungi Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo
alias Kiki selaku juru bicara sekaligus pakar dari tim gabungan
pengungkapan kasus Novel memberikan penjelasan.
Sebagaimana dikutip dari Jawapos.com, Kiki yang dihubungi sedang berada di Timika Papua, Senin (8/4/2019) malam menjelaskan bagi tim, semuanya menjadi temuan baru. Sebab, mereka memverifikasi semua hasil investigasi yang pernah dilakukan sebelum tim ini dibentuk. ’’Investigasi dari Polri, Komnas HAM, dan Ombudsman dikumpulkan dan diverifikasi satu demi satu. Demikian halnya dengan temuan di lapangan,’’ jelas dia.
Semua saksi yang sempat dimintai keterangan, diperiksa ulang. Termasuk nama-nama baru dan penyidik yang menangani kasus ini sebelumnya. Jenderal bintang tiga dan para perwira tinggi Polri yang disebut-sebut namanya oleh Novel juga tak luput dari pemeriksaan tim gabungan.
’’Kami sudah periksa jenderal bintang tiga loh. jangan salah itu,’’ ungkap Kiki seakan tak mau tim gabungan dianggap tidak serius menangani kasus ini. Sayangnya, Kiki saat ini enggan menyebut siapa jenderal bintang tiga tersebut. ’’Ha ha.. jangan lah. Nanti saja itu,’’ imbuhnya.
Sekadar informasi, pada Januari lalu Mabes Polri menyebut Divisi Propam Polri telah memeriksa mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan terkait informasi yang menyebut dirinya tahu Novel akan diserang. Hasilnya, jenderal bintang tiga itu membantah tudingan tersebut.