Sementara itu, soal berapa perwira Polri yang turut diperiksa, Kiki mengaku tak mengingat datanya. Daftar tersebut tersimpan di Polda Metro Jaya. Namun yang pasti Kiki menegaskan bahwa tim serius untuk mengungkap pelaku teror terhadap Novel yang merupakan penyidik senior di KPK itu. Setiap hari tim katanya bekerja.
Pemeriksaan saksi dilakukan sampai ke luar kota. Begitu pula dengan uji forensik dan pemeriksaan CCTV. Mereka meminta bantuan Kepolisian asing dari Singapura, Inggris, Skotlandia, dan Jepang untuk melihat gambar rekaman CCTV pelaku peneror Novel secara jelas.
Lagi-lagi dinyatakan bahwa CCTV tersebut kualitasnya sangat buruk. ’’Ada gambar, rekaman itu, resolusinya rendah nggak bisa dipakai. Hanya sebatas itu saja,’’ sebut dia. Namun tim katanya tidak akan menyerah. ’’Ada uji forensik lagi. Semuanya kita ulang. Setiap hari kita kerja,’’ singungnya.
Direncanakan, laporan sementara kerja dari tim gabungan ini akan dipaparkan ke publik pada pertengahan Juni mendatang.