BATAM (RIAUPOS.CO) -- Siklon kammuri telah habis. Namun gelombang di beberapa wilayah perairan di Kepri tetap tinggi. Hal ini tidak terlepas dari angin utara yang makin menguat setiap harinya. Puncak angin utara tersebut memang berlangsung sepanjang Desember hingga Januari.
Pantauan Stasiun Meteorologi Hang Nadim, gelombang setingga 6 meter terdapat di perarain Natuna hingga (8/12). Diprediksi akan turun di Senin (9/12), dengan ketinggian gelombang mencapai 5 meter.
Sedangkan di perairan Anambas gelombang setinggi 5 meter akan terjadi hingga (8/12) juga. Dan menurun di Senin (9/12) dengan tinggi gelombang mencapai 4 meter. "Kecepatan anginnya rata-rata di daerah ini, 5 hingga 35 kilometer per jamnya," kata Forecaster Stamet Hang Nadim, Pande Roni, Sabtu (7/12)
Sementara itu, di perairan Bintan Utara gelombang kategori tinggi juga diprediksi terjadi, ketinggiannya dikisaran 2,5 meter. Lalu di perairan Lingga ketinggian gelombang masuk dalam kategori sedang, dengan ketinggian dikisaran 1,3 meter.
Sedangkan di perairan Batam dan Karimun, ketinggian gelombang berada dikisaran 0,4 hingga 1 meter saja.
Pande mengatakan masyarakat harap memperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Ia mengatakan perahu nelayan sangat rentan dengan gelombang setinggi 1,25 meter, lalu kapal tongkang rentang dengan gelombang diatas 1,5 meter, kapal ferry juga berbahaya apabila melewati gelombang diatas 2,5 meter.
"Untuk kapal Kargo batas gelombangnya diatas 4,0 meter. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ungkapnya.
Ia meminta masyarakat jangan memaksakan berlayar saat gelombang tinggi. Karena bisa memberikan negatif bagi kapal-kapal yang nekat melintasi perairan yang masuk dalam kategori gelombang tinggi. "Berhati-hati selalu," tegasnya.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi