TANJUNGPINANG (RIAUPOS.CO) - Pemko Batam dilanda kehebohan ketikan mantan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho ditengarai sudah berada di Irak untuk masuk dalam kelompok Islam radikal di sana, ISIS. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serius menangani kasus ini.
"Kami punya keyakinan kuat, pejabat tersebut terlibat dalam ISIS," kata Deputi Pencegahan BNPT, Brigjen Polisi Hamidin, dalam dialog pencegahan terorisme yang digelar BNPT di Tanjungpinang, Jumat (6/11).
Dijelaskan Hamidin, sebenarnya BNPT sudah mencurigai gerak-gerik Djoko dan keluarganya sejak beberapa bulan lalu. Sehingga keyakinan BNPT bahwa Djoko terlibat jaringan ISIS bukanlah tudingan semata. "Sudah dilakukan pendalaman," katanya.
Hamidin mengatakan, kasus ini menunjukkan bahwa paham ISIS sudah masuk ke berbagai kalangan. Untuk itu pihaknya akan bergerak cepat melakukan pencegahan masuknya paham ISIS ke Indonesia. Baik di kalangan pejabat maupun masyarakat biasa.
Kabar bergabungnya Djoko dengan ISIS ini juga menarik perhatian publik. Kata dia, banyak warga yang menanyakan kebenaran informasi tersebut. "Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS," tegasnya. (rna/ian/ceu/cr17)
Sumber: Batam Pos/RPG
Editor: Hary B Koriun