NYANYIKAN LAGU BERJUDUL JIAYOU WUHAN

Polisi Indonesia Dipuji Cina

Nasional | Jumat, 07 Februari 2020 - 23:57 WIB

Polisi Indonesia Dipuji Cina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi personel polisi dari Indonesia yang menyanyikan lagu Jiayou Wuhan (CHINA DAILY)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Personel kepolisian dari Polres Sarolangun, Provinsi Jambi, menyanyikan lagu Mandarin berjudul "Jiayou Wuhan". Lagu itu ditujukan untuk warga Wuhan khususnya dan Cina pada umumnya untuk tetap bersemangat dalam menghadapi mewabahnya virus corona. Jiayou Wuhan sendiri berarti Ayo Wuhan.

Terkait hal itu, pihak Kementerian Luar Negeri Cina memberikan apresiasi dan pujian terhadap personel kepolisian Polres Sarolangun tersebut. Hal ini seperti yang disampaikan juru bicara Kemenlu Cina, Hua Chunying, menjawab pertanyaan dari Antara yang diajukan secara tertulis, Kamis (6/2).


"Virus itu dingin, tetapi ada kehangatan dalam jiwa kemanusiaan. Selama masa sulit ini, Kota Wuhan dan Cina pada umumnya disemangati melalui media sosial oleh begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, termasuk polisi Indonesia ini. Lagu "Jiayou Wuhan" telah bergema di seluruh dunia," sebut Hua Chunying.

Dalam sesi wawancara dengan salah satu media Cina versi Bahasa Indonesia, seorang anggota Polres Sarolangun bernama Hans menyumbangkan lagu untuk masyarakat Cina, khususnya Wuhan. Seperti diketahui, di sela-sela menyanyikan lagu "Jiayou Wuhan" di halaman Mapolres Sarolangun, polisi asal Medan tersebut juga menyelipkan doa berbahasa Indonesia.

"Sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku yang ada di Wuhan. Kami selalu mendoakanmu dan kami juga selalu mendukung kiranya segala macam wabah penyakit segera dapat teratasi. Dan tetap semangat," ucap sang polisi.

Jubir Kemlu Cina sendiri tidak menyangka seorang anggota kepolisian di Indonesia begitu menghayati lagu Jiayou Wuhan tersebut.

"Teman dari Indonesia ini tahu bahwa epidemi akan berlalu pada suatu hari. Dan ketika hari itu tiba, kami persilakan semua yang mendukung Wuhan dan Cina bisa mengunjungi kami, terutama Wuhan," ujar Hua.

Selain itu, Hua merasa kaget ketika mendengar bahwa Prof Huang Xiqiu, arsitektur Rumah Sakit Huoshenshan yang dibangun dalam tempo delapan hari untuk mengatasi wabah 2019-nCoV di Wuhan, ternyata lahir di Indonesia.

"Prof Huang lahir di Indonesia dan dibesarkan di Cina. Dia sangat menghargai arsitektur, terutama dalam arsitektur medis dan telah membuat kontribusi penting saat kami berperang melawan SARS dan epidemi sekarang ini. Kami percaya bahwa Huang juga memiliki kenangan yang indah tentang tempat kelahirannya," ungkap Hua.

Hua pun berharap persahabatan Cina-Indonesia akan semakin erat dan memberikan hasil yang lebih bermanfaat di segala bidang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook