BATAM (RIAUPOS.CO) – Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal mengatakan para nelayan sangat berharap adanya patroli rutin kapal milik TNI di perairan Natuna. Walaupun, hingga saat ini nelayan masih berani berlayar. Namun, kapal Cina itu masih mengejar-ngejar perahu nelayan yang berada di perairan Natuna.
”Jadi diharapkan ada kapal pengawas kita yang continue di perbatasan itu,”ujar Abdul Hamid, Selasa (7/1).
Abdul Hamid menegaskan para nelayan di Natuna tidak takut adanya kapal milik Tiongkok yang sering datang ke perairan Natuna. ”Untuk melaut tidak takut. Itu saja mereka ambil video enggak takut padahal tidak ada pengawas kita,” tegasnya.
Abdul Hamid mendapat aduan dari masyarakat saat ini nelayan ingin melaut dan menangkap ikan dengan tenang. Tanpa harus dikejar oleh kapal coast guard milik Cina.
”Cuma mereka mengingkan bisa melaut yang tenang, aman,” katanya.
Abdul Hamid mengatakan, kapal milik nelayan di Natuna belum pernah ditabrak oleh coast guard Cina. Para nelayan hanya dikejar apabila berpapasan dengan kapal coast guard Cina.
”Kalau berapa kali saya kurang tahu. Tapi kalau dikejar pernah. Kalau tidak ada patroli kita dikejar nelayan kita. Kalau ada patroli kita mereka tidak berani,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Abdul Hamid berharap kapal TNI AU perlu sering beroperasi di perairan Natuna. Sehingga masyarakat Natuna bisa tenang dan aman untuk mencari ikan.
”Memang seharusnya perlu menguatkan pengawasan di wilayah perbatasan itu,” katanya lagi.
Editor: Deslina
Sumber: jawapos.com