BATAM (RIAUPOS.CO) -- Angin musim utara akan melanda Kepulauan Riau (Kepri) selama Desember hingga Januari. Akibatnya beberapa perairan di Kepri dilanda gelombang tinggi.
Dari pantauan Stasiun Meteorologi Hang Nadim Kota Batam, gelombang kategori tinggi 3,5 hingga 5 meter melanda perairan utara Natuna dan Anambas. Lalu gelombang kategori sedang, 2 hingga 2,5 meter melanda di perairan Timur Bintan.
"Selama angin utara ini, memang sering terjadi gelombang tinggi," kata Kasi Datin Stamet Hang Nadim, Suratman, kemarin (2/12).
Ia mengatakan pola anginlah yang membentuk gelombang tersebut. Gelombang tersebut akan terjadi sepanjang Desember.
"Tidak ada waktu-waktunya. Sepanjang Desember lah, kami harap masyarakat waspada," ungkapnya.
Suratman mengatakan masyarakat haruslah memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran selama gelombang tinggi.
Ia mengatakan gelombang setinggi 5 meter sangat membahayakan pelayaran bagi kapal nelayan, kapal tongkang, kapal feri dan kapal kargo.
Lalu kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area berpeluang terjadinya gelombang tinggi, agar selalu waspada setiap kemungkinan yang ada. Gelombang tinggi ini baru akan mereda di Januari, lalu menurun lagi di Februari.
"Setelah musim angin utara habis, gelombang laut kembali normal," ungkapnya.
Suratman mengatakan perairan area Batam-Bintan, Karimun cenderung masih normal dan aman.
"Lingga itu ada beberapa waktu, gelombangnya meninggi. Tetap waspada saja dengan perubahan cuaca mendadak," ucapnya.
Atas gelombang tinggi ini, Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto menyampaikan agar masyarakat berhati-hati. Karena gelombang tinggi melanda sebagian daerah di Kepri.
"Hati-hati saja, agar tidak terjadi kecelakaan laut," tuturnya.
Sumber : Batampos.co.id
Editor : Rinaldi