Awan Panas Sinabung Capai 3,5 KM

Nasional | Sabtu, 04 Januari 2014 - 07:29 WIB

LANGKAT (RP) - Gunung sinabung kembali memuntahkan awan panas setinggi 3,5 kilo meter. Muntahan gunung yang sudah lama tertidur ini tidak hanya menyelimuti warga di Tanah Karo, tetapi menyelimuti beberapa desa di Langkat hulu.

Menurut keterangan Kepala Desa (Kades) Telaga, Kec. Sei Bingei, Suranta, bahwa debu vulkanik yang dimuntahkan gunung sinabung memang menyelimuti wilayah yang dipimpinnya tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Iya, debu itu menyelimuti Desa Telaga sekitar tanggal 31 Desember 2013 lalu. Lumayan tebal juga sih debunya, tetapi semuanya tetap aman,” ujar Suranta saat dikonfirmasi via selulernya, Jumat (3/1) sore.

Lebih jauh dikatakan Suranta, ketika debu vulkanik sinabung menyelimuti beberapa desa di Kec. Sei Bingai, tidak terlihat kepanikan warga setempat. “Kalau kepanikan tidak ada. Semua tampak seperti biasa, mungkin hal ini dianggap sudah biasa,” ucapnya.

Menyangkut masker untuk diberikan kepada warga, Suranta menegaskan, bahwa hal tersebut sudah dipersoalkan sejak lama. “Jadi ketika debu vulkanik kemarin menyelimuti desa kami, warga sudah memakai maskernya masing-masing,” kata Suranta.

Ditanya efek dari debu vulkanik tersebut, Suranta mengakui tidak ada efek yang begitu mengkhawatirkan. “Sejauh ini warga masih sehat-sehat saja. Apalagi, belum ada laporan terkait warga yang sakit akibat debu vulkanik menyelimuti desa kami ini,” tandasnya.

Disoal pengungsi yang berada di Telaga, Suranta mengungkapkan, bahwa para pengungsi tersebut tetap diperhatikan sebagaimana mestinya. “Seperti halnya kesehatan, pengecekan dari tim medis secara rutin dilakukan,” tuturnya.

Meski tidak ada kepanikan dan tidak ada warga yang terserang penyakit pasca debu vulkanik menyelimuti Desa Telaga dan beberapa desa lainnya itu, tetapi warga disebutkan tidak dapat beraktivitas seperti biasa.

“Ya, karena debunya cukup tebal, banyak warga yang tidak bisa pergi ke ladang. Bahkan, untuk mengemudi sepeda motor saja sulit karena jarak pandang yang sangat dekat,” cetus Suranta sembari mengatakan, belum ada kerusakan terhadap tanaman warga meski debu vulkanik menyelimuti desa mereka. (dn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook