“Mereka yang dipulangkan ini, ada yang tertangkap sebelum sampai. Ada juga yang sudah sampai lalu ingin pulang karena ternyata yang dijanjikan tidak sesuai. Tidak ada pekerjaan,” ungkapnya dalam acara evolving multilateral coalition against ISIS di Jakarta, kemarin (8/12).
Menurut Saud, kepulangan mereka juga harus tetap diwaspadai. Terutama, mereka yang telah berhasil masuk ke Suriah. Di sisi lain, sejumlah militan dari luar negeri sudah mulai bergerilya ke tanah air. Sembilan diantaranya terdeteksi merupakan etnis Uyghur. Dari jumlah tersebut, empat tertangkap di Sulawesi Tengah dan lima lainnya bergabung dengan kelompok Santoso. “Banyak dari militan ini mengakunya sebagai pencari suaka. Tentu kita tidak bisa menolak karena ada undang-undangnya,” tutur dia.
Meski begitu, pihaknya telah menandai sejumlah lokasi yang dijadikan base camp oleh para pencari suaka ini. Salah satunya daerah puncak, Bogor. Diakuinya, pengawasan pada golongan ini maupun WNI yang baru pulang dari Suriah tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Saud meminta, masyarakat untuk berperan serta. Sebab, pengawasan ini memiliki peran penting bagi seluruh rakyat.(mia/jpg)