Tema yang diusung dalam konfrensi ini adalah "Jurnalisme Positif untuk Dunia yang Lebih Baik". Konfrensi ini diikuti 190 jurnalis televisi Indonesia dan jurnalis perwakilan 9 negara di Asia Pasifik, antara lain Malaysia, Singapura, India, Filipina, Tiongkok, Timur Leste, Qatar dan Australia. Tema Jurnalisme Positif dibahas dalam 5 session seminar dengan 17 narasumber.
Sementara itu Ketua IJTI Riau Peramasdino Syafri yang menjadi salah seorang narasumber pada session "Membangun Jurnalisme Positif dalam Konteks Lokal", memandang jurnalisme positif harus mampu mencipta rasa optimis masyarakat, khususnya semangat bangkit membangun daerah kearah yang lebih baik.
"Dalam konteks lokal, jurnalis harus mempunyai peran positif dalam kemajuan suatu daerah" jelasnya.
Lebih jauh Peramasdino mengungkapkan, diera keterbukaan informasi saat ini, jurnalis harus lebih maju dua langkah, baik dari pola pikir dan wawasan, maupun penguasaan teknologi informasi.
"Jurnalis harus profesional dan mampu berperan sebagai pemersatu dalam suatu konflik, khususnya konflik yang melibatkan sara. Bukan malah memperkeruh situasi dengan pemberitaan yang memecah belah," tandasnya.
Ini ‘Komitmen Palembang’ selengkapnya :
Kami Jurnalis Televisi berkomitmen :
1. Bekerja dengan tujuan mengungkapkan kebenaran bagi kepentingan manusia seluruhnya dengan pendekatan positif.
2. Menjunjung tinggi kemanusiaan dan peradaban dengan mendorong pembangunan kehidupan manusia yang lebih baik melalui pemberitaan positif.
3. Menyampaikan berita sesuai kaidah jurnalistik yang benar dan baik yang tercantum dalam kode etik.
4. Dalam pemberitaan menghormati keberagaman sisi berita dan sudut pandang.
5. Berusaha menemukan solusi positif dari berbagai kondisi.
6. Berusaha menunjolkan sisi positif dari berita negatif.
7. Santun dan terbuka dalam menyampaikan berita.
8. Berkomitmen mencegah dan mentiadakan segala bentuk kegiatan serta prilaku yang merendahkan harkat serta martabat pers.
9. Mendorong semua pihak untuk terlibat dalam memberantas pers abal-abal.
Sumber: Rilis/IJTI
Editor: Yudi Waldi