’’Namun perlu saya ingatkan bahwa mimpi-mimpi yang besar hanya bisa terwujud jika kita bersatu, jika masyarakat optimis, percaya diri. Kita harus ingat bahwa negara kita kt negara besar dengan 17 ribu pulau dengan letak geopolitik yang strategis. Kita ber-Bhineka Tunggal Ika, berbudaya besar.  Kita harus optimis menatap masa depan, percaya diri dalam menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi salah satu negara terkuat di dunia. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah pengikat utama,’’ ucapnya.

Joko Widodo melanjutkan, ’’Hanya dengan bersatu  kita menjadi negara yang kuat dan disegani di dunia. ideologi pancasila satu-satunya ideologi bangsa yang setiap warga negara harus menjadi bagian. Dalam sebuah demokrasi mendukung salah satu kandidat itu boleh. Menjadi oposisi juga mulia, silakan asal jangan opisisi yang menimbulkan dendam.  Asal jangan opisisi yang menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan dengan cacian,makian-makian.’’

Joko Widodo juga menyebutkan bahwa bangsa ini memiliki norma-norma  agama, etika dan tata krama ketimuran, memiliki budaya yang luhur. ’’Kita harus ingat ini. Pancasila rumah kita bersama. Rumah bersama kita sebagai saudara sebangsa setanah air. Tidak ada tolerasnsi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila,  yang mempermasalahkan Pancasila. Tidak ada lagi orang Indonsia yang tidak mau mau ber-Bhineka Tunggal Ika.Tidak ada lagi orang Indonesia yang tidak toleran terhadap perbedaan. Tidak ada lagi yang tidak menghargai agama lain, suku lain dan etnis lain,’’ sebut Joko Widodo.

Dia menyebutkan bahwa ideologi negara adalah Pancasila. ’’Kita ingin bersama dalam Bhineka Tunggal Ika. Rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah. Saya yakin kita semua berkomitmen meletakkan demokrasi berkeadaban menjunjung tinggi kepribadian Indonesia. Martabat Indonesia yang akan membawa indonesia maju adil dan makmur.  Indonesia maju adalah Indonesia yang tidak ada satupun rakyatnya yang tertinggal mencapai cita-citanya. Indonesia yang setiap setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum. Ini bukanlah tentang aku atau kamu. Juga bukan kami atau mereka. Bukan soal barat atau timur, bukan selatan atau utara. Sekarang bukan saatnya memikirkan itu semua tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama. Jangan ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu.(fas)