’’Iya (gorok istri di depan anak) karena mereka tidur di kontrakan petak gitu, di atas loteng. Anaknya diam saja, nggak bisa apa-apa,’’ jelasnya. Setelah melakukan penganiayaan, pelaku diduga sempat berusaha melarikan diri, namun gagal karena dihadap warga yang sudah terlanjur berkumpul karena mendengar teriakan istrinya.
Supriyanto memastikan pelaku yang tengah berstatus pengangguran itu tidak dalam pengaruh minum keras saat menjalankan aksinya. Kondisi rumah tangganya mereka pun terbilang harmonis. Tidak pernah ada penganiayaan sebelumnya. Terkait kebutuhan seksual suamu istri, juga berjalan rutin. ’’Iya spontanitas (penganiayaan sekarang),’’ tutup Supriyanto.
Dari kejadian ini polisi menyita barang bukti sebilah golok dengan lumuran darah yang digunakan pelaku, dan sprei dengan bekas darah yang menjadi tempat pelaku membantai istrinya. Pelaku dijerat dengan Pasal 44 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman kurungan lima tahun penjara.(sabikajitaufan)
