Berbeda dengan Golkar, PDI Perjuangan enggan membahas bagi-bagi kursi di kabinet. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, skala prioritas partainya bukan untuk merebut berapa menteri, tetapi bagaimana mendukung hal-hal yang konstruktif untuk membangun bangsa ke depan.
Terkait persiapan konsep Kabinet Kerja Jilid II, Hasto juga tidak mau berbicara banyak. ’’Persoalan itu kami serahkan ke Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Pak Jokowi,’’ ungkapnya saat ditemui di kantor DPP PDI Perjuangan kemarin.
Sementara itu, Jokowi menyatakan bahwa persiapan penyusunan Kabinet Kerja Jilid II terus dimatangkan. Termasuk mengkaji diberikannya slot menteri kepada generasi muda. Setelah bersilaturahmi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta Minggu malam (26/5), Jokowi mengatakan bahwa kriteria yang ditetapkan tidak jauh berbeda. Selain kriteria umum seperti berintegritas dan memiliki kapabilitas, seorang menteri harus bisa mengeksekusi program-program yang sudah dicanangkan.
’’Kan Kabinet Kerja. Sudah saya sampaikan bolak-balik, mampu mengeksekusi dari program-program yang ada,’’ katanya.
Menteri yang akan dipilih, kata dia, harus memiliki kemampuan manajerial, baik secara makro atau nasional maupun perspektif kedaerahan. Apakah perwakilan partai akan mendominasi? Jokowi enggan menjabarkan. Menurut dia, terlepas dari utusan parpol dan nonparpol, yang paling penting adalah memiliki kemampuan dan kesesuaian dengan kriteria.(lum/far/c6/fal)