Namun demikian, kata Zul melanjutkan, anggaran besar itu menjadi kesulitan tersendiri bagi para kades. Sebab, saingan untuk menduduki posisi itu juga semakin banyak.
’’Saingan bagaimana?’’ tanya Jokowi, penasaran. ’’Untuk ke pemilihan (kades) selanjutnya maksudnya,’’ jawab Zul sembari tertawa. Para kades yang hadir juga ramai menyorakinya.
’’Yang namanya hidup itu ya berkompetisi, bersaing, biasa,’’ ucap Jokowi, menimpali.
Zul juga menyampaikan keluhan soal kehidupan sosial para kades. Apalagi ketika ada undangan nikahan, sunatan dan kegiatan masyarakat lainnya. Dia meyakini hal yang sama dialami koleganya sesama pemimpin di desa.
Zul, disambut tawa para kades.Jokowi pun langsung memotong pembicaraan Zul dengan menyampaikan dirinya memahami apa yang ingin diungkapkan kades tersebut.
’’Saya tahu, saya tahu, kadang-kadang dalam seminggu bukan cuma dua, bisa lebih kan,’’ tukas Jokowi.
Zul menuturkan bahwa masyarakat di desa tahunya aparat desa mengelola anggaran yang besar, sehingga sering diundang ke setiap hajatan. ’’Pak kades hadir, Pak Kades hadir, apa yang harus kami beri, sementara siltap (penghasilan tetap) hanya sebegitu,’’ terangnya.
Selain itu, pihaknya juga mengeluhkan seringnya intimidasi atau gertakan dari aparat penegak hukum terhadap kades soal pengelolaan dana desa. Untuk itu, dia meminta kepada presiden agar diberi keleluasaan dalam mengelola anggaran desanya.