Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombespol Argo Yuwono mengungkapkan sebelum penyelidik KPK diamankan oleh anggotanya di Hotel Borobudur terdapat cekcok antara pihak rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan penyelidik tersebut.”Di lobi Hotel Borobudir ternyata ada orang yang memotret. Terus yang motret ini didatangi lalu ditanya dan cekcok terjadi keributan,” ujarnya. Menurut dia, pihak KPK telah membuat laporan pada hari Senin (4/2). Saat ini anggotanya sedang menyelidiki laporan itu. Sedangkan pemanggilan terhadap terlapor belum dilakukan.
Sementara itu Ketua DPR Papua Yunus Wonda membantah tudingan Febri Diansyah adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap pegawai KPK. Wonda saat itu berada di lokasi kejadian.
“Saya ingin pastikan bahwa yang kami lihat ialah tarik-menarik sebuah tas milik Kasub Keuangan yang diduga pegawai KPK berisikan uang di dalamnya. Tas ini terus dilempar untuk ditunjukkan berisikan uang atau tidak,” ujar Yunus Wonda, Selasa (5/2).
Yunus Wonda mengaku heran dengan keterangan KPK yang menyebutkan adanya aksi pemukulan terhadap pegawai KPK hingga retak tulang hidung dan sobekan di wajah. Yunus Wonda mengaku tidak melihat hal yang itu terjadi di tempat kejadian.
“Tidak terjadi penganiayaan, dipukul, ditendang, maupun bentuk penganiayaan lainnya seperti yang disebutkan. Malah pegawai KPK itu, saya yang antar ke Polda Metro Jaya dan keduanya dalam keadaan yang sangat baik,” tegasnya.
Artinya, tidak seperti yang disebutkan bahwa terdapat luka sobek di wajah maupun retak pada hidung. Sebaliknya, pegawai KPK saat diantar ke Polda Metro Jaya berada dalam kondisi yang menurut Wonda sangat baik.