Selain itu, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan revolusi digital, menuntut adanya transformasi industri yang menyebabkan adanya perubahan pada karakter dan jenis pekerjaan.
Menurut Dirjen Haiyani, proses ini akan terus berjalan dan kita harus bisa menepis dampak negatifnya. Salah satu antisipasinya adalah untuk semakin membangun modal manusia (human capital). "Hanya mereka yang berkompetensi dan berinovasi yang bisa bertahan," ujarnya.
Agar seluruh stakehokder mampu mengantisipasinya dengan baik, Dirjen Haiyani menekankan pentingnya dialog sosial. Menurutnya, dialog sosial inilah sarana bagi semua pihak untuk menuangkan gagasannya. Termasuk, mencari jalan keluar manakala terjadi perselisihan. "Dalam interaksi hubungan industrial, kita ini kan mitra yang sejajar. Artinya sejajar, keterbukaan harus dikedepankan," katanya.(fat)