KEBIJAKAN KARTU TANDA PENDUDUK

Ugamo Bangso Batak Turut Gembira pada Kebijakan Kolom Khusus

Nasional | Senin, 09 April 2018 - 18:05 WIB

Ugamo Bangso Batak Turut Gembira  pada Kebijakan Kolom Khusus
Ilustrasi KTP-el.

MEDAN (RIAUPOS.CO) - Kebijakan yang akan diterapkan pemerintah pusat untuk mencantumkan kolom  khusus di KTP-el bagi para penghayat kepercayaan disambut gembira penganut kepercayaan Ugamo Bangso Batak yang ada di Sumatera Utara.

Kebijakan tersebut ibarat sebuah cita-cita yang terwujud bagi para penganut, terutama bagi generasai ke depan agar mendapatkan hak-hak yang sama dengan pemeluk agama yang diakui negara.

Desain KTP-el bagi para penghayat kepercayaan yang diusulkan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah disetujui Presiden Joko Widodo, Rabu (4/4) pekan lalu. Nantinya keterangan yang ada di KTP-el penghayat kepeercayaan, berbeda dengan pemeluk enam agama di Indonesia. Kolom agama dalam data yang tertera di KTP-el berganti menjadi kepercayaan. 
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara keterangan kepercayaannya diseragamkan menjadi “Tuhan yang Maha Esa”. Berbeda dengan pemeluk agama yang keterangannya berisi Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Buhda dan Konghuchu.

Perubahan tersebut merupakan tindaklanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 97/PPU-XIV/2016. Sebelum adanya putusan tersebut, penganut kepercayaan harus mengosongkan kolom agama atau memilih salah satu agama yang diakui jika ingin memiliki KTP.

“Tentunya kami sangat senang dan gembira mendengar berita tersebut. Inilah yang memang kami harapkan,” kata Ketua Adat Ugamo Bangso Batak (UBB) Kota Medan, Arnold Purba, Minggu (8/4/2018).

Arnold juga mengaku tidak mempersoalkan aliran kepercayaan mereka tidak dituliskan sesuai dengan keyakinan yang mereka anut. Sebab kolom agama yang tertulis ‘Percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa’ menurut dia sama saja. “Itu sama saja. Hal itu pula yang kami perjuangkan sampai ke MK (Mahkamah Konstitusi) tahun lalu,” imbuh Arnold, yang merupakan salah satu pejuang penghayat kepercayaan di Indonesia.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook