Zainudin mengatakan, terapi dimulai pukul 11.30 dengan tekanan 2,4 atmosfer dan sekitar pukul 13.00, ketika tekanan baru mulai dikurangi menuju 1 atmosfer. Kemudian, pada pukul 13.10 terlihat percikan api di dalam chamber.
Operator pun dengan cepat membuka system fire tapi api dalam chamber secara cepat langsung membesar. Namun, tekanan dalam chamber naik dengan cepat sehingga safety valve terbuka dan menimbulkan ledakan.
"Beberapa saat kemudian api mulai padam namun korban tidak dapat diselamatkan," terangnya.
Pada pukul 14.00, korban dapat dievakuasi dan segera dibawa ke kamar jenazah RSAL Mintohardjo.
Untuk petugas dan penunggu yang ada di Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT) langsung dievakuasi ke UGD RSAL Mintohardjo guna mendapat perawatan intensif akibat asap.
Dari pihak Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri besama Polisi Militer AL melakukan olah tempat kejadian perkara. "Saat ini belum bisa diambil kesimpulan penyebab terjadinya kebakaran," katanya. (Mg4/fat/boy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama